Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung pemerintah dalam program ekspor raya hasil perikanan 2020 melalui sosialisasi industri-industri perikanan dalam lingkup Kadin.
“Pemerintah telah menargetkan untuk peningkatan ekspor dan ini sangat kami dukung. Kami akan dorong agar industri perikanan nasional bisa berkontribusi lebih optimal dalam program ini,” ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto di sela-sela acara kunjungan ke PT Dua Putra Utama Makmur bersama Menteri Kelautan dan Perikanan , Edhy Prabowo di Kabupaten Pati, Kamis (30/1).
Baca juga : Cetak SDM Industri, Kemenperin Gandeng Jerman
Yugi menyebutkan, banyak hal yang harus dipersiapkan bagi industri untuk bisa berkontribusi optimal dalam program peningkatan ekspor. Di antaranya adalah kelengkapan fasilitas dan besarnya kapasitas yang dimiliki perusahaan, pemetaan pasar ekspor, penguasaan prosedur ekspor, berbagai sertifikasi ekspor yang wajib dimiliki hingga pada dukungan kebijakan pemerintah terhadap industri penghasil produk ekspo
Dia mengatakan, pemerintah dan pelaku industri harus melakukan pembinaan yang baik di sektor hulu hingga hilir untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah. “Jadi memang daya saing ini bukan hanya dari segi volumenya saja, tapi juga dari sisi nilai tambahnya juga harus ditingkatkan,” kata dia.
Baca juga : Tambal Defisit, Importir Bawang Putih Wajib Ekspor Bawang Merah
Berdasarkan data yang diterima Kadin, Yugi menyebut, sebagai salah satu percontohan perusahaan PT Dua Putra Utama Makmur Tbk saat ini menargetkan ekspor udang 18 ton per minggu, 1- 5 kontainer ke Jepang dengan nilai sedikitnya mencapai Rp 10 miliar. “Sebulan bisa sampai Rp 40 miliar targetnya,” sebut dia.
Selain Jepang, perseroan juga mengekspor hasil perikanan ke Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan, Thailand, dan Singapura. “Kami harapkan pemerintah dapat membantu perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan pasarnya ke Eropa dengan dukungan untuk mendapatkan EU Number,” kata Yugi.
Baca juga : BGKF Dorong Penurunan Emisi Di Industri Perbankan
Sebagai salah satu pelaku bisnis Industri Perikanan terbesar di Indonesia, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk memiliki fasilitas produksi yang ditunjang dengan teknologi tinggi dan dapat memproduksi produk-produk hasil laut berkualitas Internasional dengan total kapasitas produksi 12,000 ton per tahun. Selain itu, perseroan memiliki cold storage dengan kapasitas sebesar 20,000 ton yang berada di satu Lokasi Pati-Juwana. Menurut Yugi, hal itu merupakan salah satu poin penting untuk bisnis perikanan sehingga perusahaan dapat membuat stabilitas harga untuk produk perikanan.
Saat ini, perseroan Dua Putra Utama mampu menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 4,000 karyawan. “Selain menggenjot ekspor, industri juga berperan dalam serapan tenaga kerja. Kami harapkan dukungan pemerintah juga bisa terus menjaga keberlangsungan industri di sektor perikanan dan kelautan agar industri ini bisa lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja,” pungkas Yugi. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya