Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono, meminta pemerintah segera menurunkan harga BBM. Pasalnya, harga minyak dunia saat ini sedang anjlok. Saat ini, harga minyak dunia sekitar 12 dolar AS per barel.
"Seharusnya harga BBM disesuaikan (diturunkan) dengan harga minyak mentah dunia itu. Kalau minyak mentah turun, BBM di Indonesia harganya harus turun," ucap Bambang, Rabu (29/4).
Baca juga : Hoaks, Perusahaan Kaesang Dapat Rp 200 M dari Kemenkop UKM
Mantan anggota Komisi VI DPR ini menjelaskan, sejumlah negara lain sudah melakukan menyesuaikan tarif dan harga BBM berdasarkan harga minyak mentah dunia itu. Sejumlah negara di dunia juga menyerahkan harga BBM sesuai mekanisme pasar.
"Turunnya harga BBM ini sangat penting. Karena bisa membantu pengusaha industri manufaktur, sektor jasa transportasi, nelayan, terutama UMKM, yang saat ini memiliki peran terbesar terhadap perekonomian. Hal ini dikarenakan 60 persen PDB dan 95 persen tenaga kerja Indonesia berasal dari UMKM. Turunnya harga BBM menjadi stimulus positif perekonomian makro Indonesia. Apalagi, saat kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19,” ucapnya.
Baca juga : Peringati Hari Kartini, Bamsoet Serahkan Ratusan Bantuan Sembako di Jakarta Utara
Belum turunnya harga BBM itu, kata Bambang, diduga karena ada permainan kartel. Yakni dimainkan para mafia BBM. Karena itu, pihaknya mendesak Presiden Jokowi, Menteri Keuangan, serta Menteri ESDM, dan Menko Perekonomian, segera bertindak tegas. "Karena mafia energi diduga masih bermain di tengah pandemi Covid-19, sehingga harga BBM lebih mahal dibandingkan harga semestinya," tegasnya.
Menurut pemilik PT Dharma Lautan Utama Grup ini, seharusnya harga BBM, terutama solar subsidi maupun nonsubsidi, turun. Dalam hitungannya, harga solar harusnya bisa turun hingga separuh dari harga saat ini. “Turunnya solar subsidi dan nonsubsidi hingga 50 persen akan dapat memberikan stimulus terhadap dunia industri dan usaha yang berhubungan dengan perekonomian secara keseluruhan, maupun PLN yang berdampak terhadap UMKM di seluruh Indonesia,” ungkapnya. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya