Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dilakukan Bertahap

Semoga Hidup Normal Baru Mampu Angkat Ekonomi Kita

Minggu, 31 Mei 2020 07:05 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Airlangga Hartarto)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Airlangga Hartarto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa daerah siap melaksanakan tatanan kehidupan kenormalan baru (the new normal) di tengah pandemi wabah corona.

Hal ini dilakukan demi memulihkan kondisi perekonomian dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tatanan normal baru yang produktif dan aman Covid-19 di Indonesia akan dilakukan secara bertahap. “Pemerintah mendesain kenormalan baru secara bertahap. Fase pembukaan untuk ekonomi, kemudian dalam program bersamaan adalah menyiapkan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 23 tahun 2020,” kata Airlangga dalam keterangan pers virtual.

Menurutnya, industri memang menjadi salah satu sektor yang dibuka sejak awal di dalam Peraturan Menteri kesehatan (Permenkes) nomor Hk.01.07/ MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di tempat kerja Perkantoran dan industri Dalam Mendukung keberlangsungan usaha Pada Situasi Pandemi.

Kemudian yang akan juga disiapkan juga adalah sektor pariwisata. Di mana mengatur SOP mengenai hotel, kemudian restoran dengan kapasitas yang dibatasi.

“Untuk sektor perhubungan, ini sudah dijalankan, sektor perdagangan terkait dengan pasar tradisional mengenai aturan ke konsumen dan waktu operasional karena memang dari hasil pembicaraan dari para gubernur yang menjadi titik rawan adalah terkait pasar tradisional,” jelas Airlangga.

Baca juga : Hadapi Skenario New Normal, BRI Perkuat Layanan Digital

Dijelaskannya lebih lanjut, tahapan-tahapan pelaksanaan kenormalan baru nantinya sangat memperhatikan dimensi kesehatan. Yaitu perkembangan penyakit, pengawasan virus, kapasitas layanan kesehatan dan dimensi kesiapan sosial ekonomi, protokol-protokol untuk setiap sektor, wilayah dan transportasi yang terintegrasi dengan yang lainnya.

Menurut Airlangga, sesuai instruksi Presiden Jokowi, saat ini berbagai sektor telah mempersiapkan protokol-protokol tatanan normal baru. “Protokol baru juga terkait kebersihan tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, menerapkan physical distancing,  isolasi mandiri, pengecekan suhu, dan lainnya,” tambah Airlangga.

Pemerintah juga melihat kesiapan dari masing-masing daerah apakah sudah dapat menerapkan tatanan normal baru misalnya dengan mengacu pada angka “Reproduction Rate” Rt dan R0. “Di Jawa terlihat di Jawa tengah, Bali, DKI Jakarta, dan Di Yogyakarta trennya sudah relatif menurun di bawah 1 dalam tracking 3 bulan terakhir.

Untuk Sumatera seperti di Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau juga angkanya sudah di bawah 1 dan trennya sudah menurun,” ungkap Airlangga.

Dijelaskannya, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan sejumlah protokol yang mengatur secara umum bagaimana beraktivitas di tempat kerja, aturan bagi pekerja, kemudian koordinasi tempat kerja dan pemerintah daerah. “Selanjutnya aturan sektor industri juga sudah ada yaitu aktivitas di kawasan industri, antarpekerja, dan panduan “Social Distancing,” tegasnya.

Baca juga : Produksi Pertanian Dan Sayuran Meningkat, Ekspor Tumbuh Positif

Senada, Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir juga mendorong perusahaan pelat merah untuk siap menghadapi kenormalan baru demi menggerakkan kembali perekonomian nasional yang masih melambat akibat virus corona.

Erick mengatakan, BUMN memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Jika BUMN berhenti beroperasi, maka perekonomian nasional juga akan melambat.

“Menurut saya, sepertiga dari kekuatan ekonomi kita kan di BUMN. tentu dengan itu BUMN-nya harus terus bekerja, bergerak, kalau berhenti ya ekonominya berhenti,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini hampir 90 persen BUMN terdampak virus corona. Utamanya yang bergerak pada sektor perhubungan, pariwisata, hingga jasa pengiriman logistik.

Hanya segelintir BUMN saja yang untung di tengah pandemi seperti PT Telkom (Persero) Tbk, BUMN Farmasi, hingga sektor perbankan.

Baca juga : Agar Tetap Sehat, Kemenpora Terus Gaungkan Program WAH

Oleh karena itu, dinilai penting untuk menerapkan kenormalan baru, terutama di lingkungan BUMN. Dirinya, berharap dengan hidupnya kembali BUMN, ekonomi Indonesia di kuartal II - IV Bisa tumbuh di kisaran 3-4 persen.

“Ini menjadi dorongan, dan saya yakin kalau kita bekerja keras kita harapkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-III dan iV bisa tumbuh lah di 3 atau 4 persen bahkan, supaya kita lebih baik dari negara lain,” ujar Erick. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.