Dark/Light Mode

Hindari Resesi

Pemulihan Ekonomi Perlu Diikuti Upaya Menahan Laju Penyebaran Covid-19

Jumat, 7 Agustus 2020 21:59 WIB
ilustrasi resesi/net
ilustrasi resesi/net

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia perlu upaya ekstra keras mengembalikan pertumbuhan ekonomi positif di kuartal ketiga tahun, jika ingin menghindari resesi. Namun upaya pemulihan perekonomian hanya bisa dilakukan jika ada upaya serius untuk menahan laju penyebaran Covid-19.

"Hal ini sangat penting dilakukan karena krisis ekonomi kali ini diawali dengan pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia," tutur Board member Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dan Ekonom Australian National University (ANU) Arianto Patunru dalam keterangan pers kepada RMco, Jumat (7/8/2020).

Menurutnya, berbeda dengan krisis keuangan yang terjadi sebelumnya (krisis keuangan Asia 1997-1998 dan krisis keuangan global 2008), krisis keuangan kali ini diawali dengan krisis kesehatan yang melemahkan, tidak hanya permintaan (demand), tetapi juga penawaran (supply) yang pada akhirnya berlanjut menjadi krisis ekonomi.

Krisis Covid-19 mempengaruhi permintaan (tidak bisa belanja, tidak berani belanja hingga adanya penurunan pendapatan) dan penawaran (adanya pembatasan dan tidak ada kegiatan yang menyebabkan turunnya output).

Baca juga : Hari Ini, Bio Farma Mulai Uji Klinis Tahap Ketiga Vaksin Covid-19

Arianto melihat, krisis keuangan sebelumnya, lebih banyak berdampak pada permintaan karena penurunan pendapatan sehingga pemerintah memberikan bantuan berupa stimulus.

Melihat goncangan yang berbarengan di penawaran dan permintaan, mungkin inflasi kali ini kata dia, tidak akan setinggi krisis sebelumnya.

Tapi tetap ada kemungkinan barang-barang tertentu, karena langka, akan mengalami kenaikan harga karena ada penimbunan dan tidak meratanya akses.

“Harus tetap waspada terutama distribusi bahan esensial seperti pangan tetap terjaga. Stimulus dari pemerintah lewat bantuan sosial bertujuan untuk menjaga daya beli untuk konsumsi pokok masyarakat. Kedepannya untuk stimulus usaha,” terangnya.

Baca juga : Airlangga: Pemerintah Terus Bekerja Keras

Arianto menegaskan pemerintah perlu terus berhati-hati. Memulihkan perekonomian tidak bisa dilakukan tanpa berusaha memulihkan kesehatan yang artinya, pemerintah perlu memfokuskan perhatian kepada upaya mengurangi laju penyebaran virus Covid-19.

Hal ini dapat dilakukan, diantaranya dengan memperbanyak tes, mempertegas aturan jaga jarak dan menggalakkan kebijakan pembatasan. Baru kemudian perekonomian bisa berangsur dipulihkan.

Pemerintah juga dapat memulai upaya pemulihan lewat sektor yang memiliki tingkat untuk sentuhan fisik minimal, misalnya pertanian karena pertanian lebih berdaya tahan ketimbang pariwisata.

Menurutnya, bagi sektor yang masih terkendala kebijakan pembatasan, perlu mekanisme kompensasi. Kalau mengacu kepada definisi resesi, yaitu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut, Indonesia memang belum memasuki masa resesi.

Baca juga : Bendungan Napun NTT Pulihkan Ekonomi Petani

Namun kondisinya sudah sangat riskan, yaitu di jurang resesi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I sudah menunjukkan pelambatan yaitu hanya mencapai 2,9 persen.

Sementara pertumbuhan ekonomi di kuartal II menjadi negatif, yaitu -5,3 persen. Kontraksi ekonomi kali ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada Indonesia, tetapi juga terjadi di banyak negara di dunia.

Ia mengingatkan, semua pihak perlu berhati-hati pada kemungkinan depresi. Depresi terakhir terjadi tahun 1930-an, yang dikenal sebagai Great Depression, merupakan akumulasi dari resesi berkepanjangan yang terjadi bukan hanya dua kuartal, tapi bertahun-tahun.

"Hal ini sebisa mungkin harus kita hindari. Sebagai gambaran, pertumbuhan ekonomi negatif di Indonesia sehubungan dengan Asian Financial Crisis adalah lima kuartal. Semoga saja kali ini kita bisa menghindari kejatuhan yang lebih parah,” tandasnya. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.