Dark/Light Mode

Bendungan Napun NTT Pulihkan Ekonomi Petani

Rabu, 5 Agustus 2020 17:15 WIB
Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 
Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan bendungan terus dilakukan di berbagai wilayah Indonesia untuk menjaga ketahanan pangan dan air sekaligus untuk mendorong pemulihan ekonomi.  

Salah satunya, Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Bendungan Napun Gete, selesai lebih cepat dalam rangka mendukung ketahanan air dan pangan nasional. 

Menurutnya, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain. 

Baca juga : Pabrik INKA Banyuwangi Percepat Pemulihan Ekonomi

"Kita upayakan selesai lebih cepat dari jadwal semula Mei 2021, karena mengejar musim hujan 2021 awal," kata Basuki saat meninjau pembangunan Bendungan Napun Gete, Rabu (5/08). 

Progres pembangunan Bendungan Napun Gete sudah mencapai 84,21%, dengan rencana dilakukan impounding pada Desember 2020. Saat ini, konstruksi bendungan sudah berada di level ketinggian 210 meter atau sisa 13 meter dari rencana ketinggian bendungan 220 meter. 

Dalam waktu dekat, pembangunan fisik akan masuk pada tahap mechanical dan landscape. 

Bendungan Napun Gete mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektar. Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 khususnya di bidang pertanian.

Baca juga : Nunggu Kabar Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan, Rupiah Sport Jantung

Bendungan Napun Gete memiliki kapasitas tampung 11,22 juta m3 dengan luas genangan 99,78 hektare (Ha). 

Menurut Basuki, keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot  di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta m3. 

Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 m3/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt. 

Bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca juga : Kota Tegal Dipuji OJK

Pembangunan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp 880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan Januari 2017 dan selesai Oktober 2020. 

Selama masa pandem, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya. 

"Sebelum peresmian, jalan akses sepanjang 11 kilometer agar diaspal. Anggaran yang dibutuhkan tidak sampai Rp 100 miliar, nanti kita lakukan adendum," tuturnya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.