Dark/Light Mode

Cari Kompensasi Ekonomi

Selandia Baru Minta Warganya Pelesiran Domestik

Selasa, 28 Juli 2020 17:44 WIB
Jumlah pejalan kaki yang berkurang selama periode jam sibuk pada 14 Mei 2020 di Wellington, Selandia Baru (Hagen Hopkins/Getty Images)
Jumlah pejalan kaki yang berkurang selama periode jam sibuk pada 14 Mei 2020 di Wellington, Selandia Baru (Hagen Hopkins/Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selandia Baru sudah mendeklarasikan diri menang melawan Covid-19. Tapi hingga saat ini, Pemerintah Selandia Baru pimpinan Perdana Menteri Jacinda Ardern masih belum membuka perbatasannya untuk pelancong dari luar negeri. Bahkan, belum ada waktu yang pasti, kapan pembukaan akan dilakukan.

Dalam diskusi RMInsight bertajuk "Tangan Besi Negeri Kiwi Tangani Pandemi", Senin sore (27/7), Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menjelaskan alasannya. Menurutnya, pemerintah negara itu lebih mementingkan kesehatan warganya.

Tantowi mengatakan, Selandia Baru sadar betul, dengan menutup perbatasan, beberapa industri akan mati. Yang pertama, adalah pariwisata. Kemudian pendidikan. Keduanya memberikan devisa yang cukup besar bagi Selandia Baru.

"Lebih dari Rp 40 triliun disumbangkan sektor pendidikan untuk Selandia Baru. Dan terancam jadi nol," ujar Tantowi.

Baca juga : DPR: Jangan Serang Pemerintah Bicaralah Sesuai Keahlian Anda!

Pemerintah Selandia Baru sadar betul. Tapi, jika harus diadu dengan kesehatan masyarakatnya, maka Pemerintah Selandia Baru tak segan mengenyampingkan hal tersebut. Bukan berarti mereka tidak mementingkan ekonomi. "Ekonomi tetap penting. Karena sebanyak apapun celengan mereka, suatu saat bisa habis," katanya.

Untuk itu, mereka mencari cara agar ekonomi dapat berputar kembali. Kini, Pemerintah Selandia menggalakkan pariwisata domestik. Sejak masuk kebiasaan baru (new normal) pada 8 Juni lalu, Pemerintah Selandia Baru meminta warganya berpelesir.

Warga diminta mengunjungi tempat-tempat wisata di negara mereka. Selama ini, mereka tidak bisa dengan leluasa menikmati tempat-tempat tersebut. Karena kebanyakan selama ini didominasi turis-turis asing. Terutama dari China.

"Pemerintah Selandia Baru mengatakan kepada warganya, saat ini waktu yang tepat untuk menikmati Selandia Baru tanpa diganggu turis asing," jelasnya.

Baca juga : Mantan Dirut Jasa Marga Dijebloskan Ke Tahanan

Pemerintah juga memberikan subsidi pada hotel-hotel. Sebagian hotel di Selandia Baru memberlakukan tarif 50 persen bagi pengunjungnya. Kata Tantowi, yang sulit sekarang justru memesan tiket penerbangan. Karena selalu penuh. Harganya pun tetap normal.

"Jadi pemerintah Selandia Baru mencari kompensasi untuk sektor ekonomi dengan tetap tidak membahayakan warganya," katanya.

Tadinya, sambung Tantowi, Pemerintah Selandia baru itu akan membuka perbatasan pertama kalinya dengan Australia. Karena mereka percaya betul penanganan Covid-19 di Australia itu standarnya sama dengan di Selandia Baru.

Tapi rencana itu gagal total. Karena ada gelombang kedua di negara bagian Victoria yang terjadi hingga saat ini. Gelombang ini dan beberapa negara bagian lainnya, membuat Selandia Baru untuk sementara membatalkan pembukaan perbatasan.

Baca juga : Muhaimin: Pertanian Arah Ekonomi Baru Indonesia

Kesimpulannya, sambung Tantowi, dengan Australia saja mereka ragu. Apalagi dengan negara-negara lain. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda Selandia baru akan membuka kembali perbatasannya.

Di sisi lain, secara unilateral memang sudah ada negara-negara yang membuka diri untuk pelancong atau orang yang datang dari Selandia Baru. Seperti Jepang dan beberapa negara di Eropa.

Kendati demikian, Selandia Baru belum akan melakukannya hal yang sama. Termasuk dengan negara-negara Pasifik yang sebenarnya catatan kasus Covid-19 nol. "Padahal cuma berjarak tiga jam penerbangan dari Selandia Baru," jelasnya. (PYB)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.