Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jika Mampu Kendalikan Laju Covid-19, PDB Indonesia Bisa Pulih di Kuartal IV

Minggu, 9 Agustus 2020 22:36 WIB
Pertumbuhan PDB/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Pertumbuhan PDB/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - DBS Group Research menyebut, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia diperkirakan akan pulih di kuartal IV-2020 (Oktober-Desember). Tapi dengan catatan, yaitu laju infeksi Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan pemerintah di tengah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Ekonom DBS Group Research Radhika Rao menyebutkan, PDB Indonesia di kuartal II-2020 (April-Juni) memang tidak menggembirakan. Angkanya mengalami penurunan terdalam bila dibandingkan dengan capaian di kuartal I (Januari-Maret).

“PDB Indonesia pada kuartal II mengalami kontraksi sebesar -5,3 persen secara tahunan. Nilai ini di bawah perkiraan konsensus dan berbanding terbalik dari pertumbuhan sebesar 3 persen pada kuartal I,” ujar Rao, dalam keterangannya ke Rakyat Merdeka.

Baca juga : Total Jumlah Penderita Covid-19, Indonesia Disalip Filipina

Menurut Rao, penurunan PDB Indonesia di kuartal II sudah diperkirakan bakal terjadi. Salah satu faktornya karena naiknya kasus infeksi Covid-19 di Indonesia, yang kemudian direspons pemerintah dengan digelarnya PSBB secara ketat.  

“Penambahan kasus infeksi Covid -19 di Indonesia yang masih tinggi, dengan hampir setengah dari jumlah kasus di Indonesia terjadi di Jawa Timur dan Jakarta. Tingkat pengujian (Covid-19) yang rendah dibandingkan dengan negara lain di ASEAN juga dipandang sebagai risiko. Sementara, tingkat kematian yang tinggi, setara dengan India dan Filipina (per juta penduduk),” ujarnya. 

Disebutkannya, pandemi Covid-19 secara luas memang membuat lambat ekonomi di kuartal II. Mulai dari sisi penanaman modal hingga hingga kinerja ekspor.

Baca juga : Undian Piala Thomas-Uber, Indonesia Berpeluang Juara Grup

Dari sisi penanaman modal, terjadi penurunan -8,6 persen secara tahunan. Padahal, di kuartal I, indek penanaman modal sempat mengalami +1,7 persen. Dari sisi ekspor, terjadi penurunan sebesar 11,7 persen secara tahunan. Pemicunya karena penurunan permintaan dari mitra dagang luar negeri dan harga energi/komoditas yang lemah.

Sekalipun begitu, Rao melihat mulai dilonggarkannya kebijakan PSBB di Jakarta dan sejumlah provinsi lain secara bertahap bisa memberi angin segar bagi PDB. “Indikator mobilitas dan indikator frekuensi tinggi lain (PMI, sentimen, dan lain-lain) mengisyaratkan perbaikan berkat pelonggaran lockdown,”ujarnya.

Menurutnya, bila pemerintah memang bisa menegndalikan kurva infeksi Covid-19 di tengah pelonggaran PSBB, PDB Indonesia di kuartal IV diperkirakan akan mulai pulih. Sehingga, pertumbuhan ekonomi secara tahunan tidak terjun secara dalam. Minimal hanya di angka -1,0 persen.   

Baca juga : Catat Kematian Pertama Covid-19, Pukulan Berat Bagi Vietnam

“Kami perkirakan PDB headline (PDB yang disesuaikan dengan inflasi) kembali tumbuh pada kuartal IV dengan asumsi tingkat infeksi Covid-19 stabil, pembukaan (aktivitas ekonomi) kembali berlangsung cepat, dan pencairan dana pemerintah dipercepat. Untuk saat ini, kami mempertahankan perkiraan pertumbuhan kami pada -1,0 persen secara tahunan untuk 2020 walaupun masih ada risiko pelemahan,” jelasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.