Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sikat 3 Jenderal Di Kasus Djoko Tjandra

Gak Ngira Polisi Bisa Segalak Ini

Selasa, 21 Juli 2020 05:47 WIB
(Dari kiri) Brigjen Prasetijo Utomo, Irjen Napoleon Bonaparte, dan Brigjen Nugroho Slamet Wibowo yang dicopot dari jabatannya karena kasus Djoko Tjandra. (Foto: Istimewa)
(Dari kiri) Brigjen Prasetijo Utomo, Irjen Napoleon Bonaparte, dan Brigjen Nugroho Slamet Wibowo yang dicopot dari jabatannya karena kasus Djoko Tjandra. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepolisian bertindak galak dalam mengusut skandal perlakuan istimewa terhadap buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra. Hal itu terlihat dari disikatnya tiga jenderal korps baju cokelat. Atas hal ini, banyak apresiasi disampaikan ke Polisi. Nggak nyangka ya, Polisi bisa segalak ini. 

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo memastikan, tidak pandang bulu dalam mengusut personel korps bhayangkara yang terlibat dalam skandal tersebut. Listyo menekankan, siapa pun dia, apa pun latar belakangnya, serta dari angkatan mana pun, pengusutan kasus tetap akan berjalan. 

Menurut dia, menjaga kepercayaan marwah institusi Polri jauh lebih penting dari apa pun. "Biar pun teman satu angkatan, kami tidak pernah ragu untuk menindak tegas tanpa pandang bulu," tegas Listyo, kemarin. 

Baca juga : Minta Sidang Online, Djoko Tjandra Dianggap Hina Pengadilan

Buktinya, Brigjen Prasetijo Utomo yang merupakan kawan seangkatan Listyo di Akpol tahun 1991, dicopot dari jabatan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri. Prasetijo dicopot setelah menerbitkan surat jalan bagi Djoko Tjandra untuk terbang dari Jakarta ke Pontianak. Belakangan, dia juga ketahuan mendampingi Djoko dalam private jet dalam perjalanan itu. 

Selain Prasetijo, Polri juga mencopot Brigjen Nugroho Slamet Wibowo dari jabatan Sekretaris National Central Bureau (Ses NCB) Interpol Indonesia dan Irjen Napoleon Bonaparte dari Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri. Nugroho dicopot karena meneken permohonan pencabutan red notice Djoko Tjandra. Sementara Napoleon, yang mendapat tembusan surat itu, dianggap lalai mengawasi anak buahnya. 

Pencopotan ketiga jenderal ini merupakan kebijakan konkret dan bentuk ketegasan serta komitmen dari Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabareskrim Komjen Listyo. Kabareskrim pun berjanji, tim khusus yang dibentuknya akan menelusuri pihak-pihak lainnya yang terlibat dengan perkara tersebut. Dia menegaskan, tidak ada ruang bagi siapa pun yang terlibat hal tersebut. Tak hanya di Polri, tapi di semua institusi. "Siapa pun yang terlibat, akan kami proses. Itu juga merupakan komitmen kami untuk menindak dan usut tuntas masalah ini," tegasnya. 

Baca juga : Jokowi Disarankan Lobi PM Malaysia

Eks Kadiv Propam Polri ini juga memastikan, pengusutan skandal itu dilakukan secara transparan dan terbuka. Agar masyarakat bisa mengetahui duduk perkara yang sebenarnya. "Kami pastikan akan transparan dalam melakukan pengusutan perkara ini. Kami meminta agar masyarakat percaya dan ikut membantu mengawasi hal ini," tandas Listyo.

Ketegasan Polri ini berbuah pujian. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. "Saya apresiasi keterbukaan Polri, dalam hal ini Kabareskrim, yang dengan ketegasannya menuntaskan kasus ini," ujar Sahroni, kemarin. 

Ketegasan terlihat dari tindakan Kabareskrim yang tidak hanya sebatas memerintahkan penyelidikan internal saja. Tetapi, bakal mengusut dugaan pidana terhadap tiga jenderal itu. "Kita tunggu saja hasil yang sudah dilakukan oleh Polri," tuturnya. 

Baca juga : Ya Ampun, Segini Bobroknya Penegak Hukum di Negeri Ini

Pengamat hukum dan Keamanan Rr Dewinta Pringgodani juga memuji tindakan tegas Polri ini. "Kapolri mencopot jabatan mereka untuk memudahkan pemeriksaan internal kepolisian. Kita acungi jempol untuk Pak Idham," kata dia. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.