Dark/Light Mode

Perkuat Digitalisasi, Global Mediacom Kembangkan Aplikasi RCTI+

Selasa, 11 Agustus 2020 22:05 WIB
Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk Hary Tanoesoedibjo (lima kiri) dan Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk Rosano Barack (empat kiri) berserta jajaran direksi berbincang seusai RUPSTLB Tahun Buku 2019 PT Global Mediacom Tbk di di Jakarta, Selasa (11/8). (Foto: ist)
Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk Hary Tanoesoedibjo (lima kiri) dan Komisaris Utama PT Global Mediacom Tbk Rosano Barack (empat kiri) berserta jajaran direksi berbincang seusai RUPSTLB Tahun Buku 2019 PT Global Mediacom Tbk di di Jakarta, Selasa (11/8). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Potensi pengembangan bisnis digitalisasi semakin menarik perhatian PT Global Mediacom Tbk (BMTR) guna mendongkrak kinerja keuangan. Perseroan bahkan optimistis salah satu aplikasi hiburan over the top (OTT), RCTI+ menjadi penopang usaha dan pendapatan korporasi.

“Aplikasi RCTI+ itu pilar utama pertumbuhan pendapatan di masa depan. Tidak mustahil kalau dalam beberapa tahun ke depan RCTI+ bisa memberi kontribusi 10-20 persen dalam komposisi pendapatan kita,” kata Direktur PT Global Mediacom Tbk David Fernando Audy saat Public Expose perseroan di Jakarta, Selasa (11/8).

RCTI+ sendiri merupakan layanan video on-demand dan over-the-top yang diluncurkan pada Agustus 2019 lalu. Aplikasi ini memungkinkan pemirsa menikmati secara live program tayangan empat televisi milik MNC Group melalui gadget berikut konten-konten yang leluasa dipilih para pengguna. 

Baca juga : Pengetahuan Jadi Modal dalam Membangun dan Memajukan Papua

RCTI+ diyakini akan menjadi kontributor bagi lompatan pendapatan yang sangat besar untuk MNC Group. Dengan audience share 40 persen atau berkisar 100 juta pemirsa TV yang selama ini menjadi penonton setia 4 TV MNC Group, maka basis itu bisa menjadi potential visitor dari OTT ini.

David juga mengatakan, iklan TV masih menguasai sekitar 60 persen dari pangsa pasar. Bisnis televisi pun diyakini masih kuat bertumbuh. “Televisi masih bisa tumbuh dan masih bisa membesarkan nominal pendapatan. Masih sehat dan memberikan EBITDA dan net profit juga masih bagus,” tegasnya.

Di Global Mediacom, imbuh dia, komposisi pendapatan berasal dari anak usaha yakni PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV). “Kontribusi dari MNCN 60 persen dan MNC Vision atau MVN 40 persen. Harapannya ke depan MVN bisa lebih besar,” ujarnya.

Baca juga : Gubernur BI Ajak Milenial Adaptasi Digitalisasi Keuangan

Adapun sepanjang sisa tahun 2020 ke depan, Global Mediacom optimistis bertumbuh. Salah satu indikator terlihat dari mulai bertambahnya belanja iklan dari para perusahaan barang konsumsi di media-media milik perseroan.

Selain itu, kebijakan yang diambil pemerintah juga dinilai turut merangsang dan efektif mendorong perekonomian secara substansial. “Seperti program pemulihan ekonomi nasional, kucuran likuiditas kepada bank-bank, dan suku bunga turun. Jadi saya yakin, di kuartal III ini semestinya lebih bagus,” kata David.

Dari sisi kinerja sepanjang tahun 2019, Global Mediacom berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp1,4 triliun. Perolehan ini naik 70 persen dari perolehan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 826,6 miliar.

Baca juga : Perkuat Kapasitas, BNI dan Kejaksaan Teken Kerja Sama

Tahun lalu, laba tersebut didapat dari pendapatan perseroan yang tumbuh 11 persen atau senilai Rp 12,9 triliun dibanding tahun sebelumnya. Adapun, kontribusi terbesar berasal dari digital, non digital advertising dan content.

"Digital naik 167 persen, non digital naik 6 persen kemudian content naik 15 persen dan di sini FTA dan content naik 12 persen. Kemudian, Pay TV dan internet broadband kita naik 12 persen,” papar Direktur Global Mediacom Ruby Panjaitan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.