Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cukai Rokok Naik, Harga Jual Tembakau Malah Anjlok

Rabu, 7 Oktober 2020 13:28 WIB
Petani sedang memanen tembakau (Foto: Istimewa)
Petani sedang memanen tembakau (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan cukai rokok ternyata tidak otomatis meningkatkan kesejahteraan petani tembakau. Menurut Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq, saat ini, harga jual tembakau justru anjlok. Selain faktor cuaca, pabrik juga enggan menyerap.

Atas hal itu, Khadziq berharap pemerintah mencari solusi tepat. Apalagi untuk di daerahnya, pertanian tembakau sangat penting bagi ekonomi masyarakat. Setengah dari penduduk Temanggung bergantung dengan penjualan tembakau.

"Ketika saya ulik lebih jauh, (turunnya harga tembakau ini) ternyata karena cukai naik. Penjualan mereka lantas turun. Kuota pembelian pabrikan menurun sampai 15-20 persen. Di lapangan, dampaknya hasil panen menumpuk di rumah petani, tidak terbeli. Kami harap kenaikan cukai tidak tinggi, karena terbukti menurunkan kesejahteraan petani," ucap Khadziq, dalam keterangannya, Rabu (7/10). 

Baca juga : Pulihkan Ekonomi Nasional, Kementan Fokus Kembangkan Benih Unggul Dan Prospektif

Perwakilan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji membenarkan kondisi tersebut. Sebab itu, dia meminta kenaikan cukai rokok ditunda. Dia berharap, pemerintah bijak dalam menyusun regulasi Industri Hasil Tembakau (IHT), termasuk RPJMN 2020-2024. Terlebih, di masa pandemi seperti ini, serapan pabrik kian merosot. 

"Kami mohon para penyusun kebijakan untuk bersikap adil, terutama bagi rakyat kecil seperti petani tembakau. Karena petani juga berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan kepastian untuk tetap menyambung hidup," pinta Agus.

Ketua Tim Riset Forum for Socio-Economic Studies (Foses) Putra Perdana meninjau dari aspek ekonomi dan hukum atas kenaikan cukai rokok. Pertama, struktur pasar IHT bersifat oligopoli ketat. Saat ini, ada empat pemain besar yang menguasai pasar rokok Indonesia. Hanya tersisa 17,2 persen untuk pemain kelas kecil-menengah.

Baca juga : Trump dan Istri Kena Corona, Pasar Saham AS Anjlok

Kedua, kenaikan cukai berpengaruh terhadap harga dan varian brand rokok. Rokok jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) dapat hilang 6 varian, dan jenis Sigaret Putih Mesin (SPM) 1 varian. Jenis Sigaret Putih Tangan (SPT) akan hilang 1 brand pada golongan 2 dan 3. Ketiga, penyamaan tarif cukai SKM ke SPM menyebabkan tekanan ke masing-masing golongan. Keempat, penggabungan SPM dan SKM menekan volume rokok. Alhasil perusahan kecil langsung berhadap dengan perusahaan kakap. “Kami berharap pemerintah meninjau lagi upaya pembangunan nasional tanpa membuka celah menyuburkan praktik oligopolistik dan monopolistik bagi IHT," usul Putra.

Perwakilan konsumen dari Komunitas Kretek Aditia Purnomo mengatakan, menjadikan cukai sebagai instrumen menekan angka perokok tidaklah tepat. Mestinya, jika ingin mengendalikan konsumen rokok, pemerintah harus rajin mengedukasi.

Dia menduga, kenaikan harga rokok tidak membuat orang berhenti. Malah mencari rokok yang sesuai kemampuannya. Alhasil, simplifikasi cukai hanya merugikan petani cengkeh dan tembakau, pekerja pabrik, dan pedagang. Dinamika seperti ini harus menjadi pertimbangan pemerintah. "Bukan tidak mungkin ini menyebabkan maraknya perdagangan rokok ilegal, yang juga tidak didukung komunitas kami. Kenaikan tarif cukai dan simplifikasi akan memberikan dampak yang ke seluruh elemen IHT," pungkas Aditia. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.