Dark/Light Mode

Bahlil Temui Menteri Sun Yun-mo

Kerja Sama Bisnis Dan Ekonomi Indonesia-Korsel Makin Erat

Jumat, 13 November 2020 05:31 WIB
Bahlil Temui Menteri Sun Yun-mo Kerja Sama Bisnis Dan Ekonomi Indonesia-Korsel Makin Erat

 Sebelumnya 
Jika merujuk pada peringkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, saat ini Indonesia berada di peringkat 73. 

Dari 11 indikator yang menjadi kajian dalam EoDB, ada beberapa hal yang masih harus Indonesia perbaiki, di antaranya memulai berusaha. 

Bahlil meyakini Undang- Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang baru disahkan akan menjamin kemudahan, kecepatan, efisiensi, dan kepastian dalam memulai berusaha. Juga dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan iklim investasi. 

Baca juga : Dekati Jepang, Menteri BUMN Jajaki Kerja Sama Bisnis Strategis

“Seperti yang selalu saya sampaikan. Undang-Undang Cipta Kerja adalah reformasi regulasi yang kita butuhkan. Pelaku usaha, baik dalam maupun luar negeri, membutuhkan jaminan kemudahan berusaha dan iklim investasi yang sehat. Jika ini terjadi, pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja yang negara harus hadirkan,” tegas salah satu anggota kabinet termuda ini.

Indonesia dan Korea Selatan telah membuat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada November tahun lalu dan saat ini sedang menunggu tindak lanjut implementasinya. 

CEPA setara dengan perjanjian perdagangan bebas, tetapi berfokus pada lingkup kerja sama ekonomi yang lebih luas. 

Baca juga : Bamsoet Dorong Pemerintah Perkuat Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Turki

Melalui CEPA ini, diharapkan hubungan Indonesia dan Korea Selatan dapat terus terjalin dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi kedua negara. 

Sepanjang periode Januari-September 2020, BKPM mencatat realisasi investasi asal Korea Selatan berada pada peringkat ke-7 dengan total investasi sebesar 683 juta dolar AS.

Sebanyak 70 persen realisasi investasi Korea Selatan tersebut terpusat di Pulau Jawa, dengan sektor investasi yang mendominasi antara lain Listrik, Gas Air (228,4 juta dolar AS), Industri Kimia dan Farmasi (148,4 juta dolar AS), Industri Tekstil (60,8 juta dolar AS); Industri Barang Kulit dan Alas Kaki (50,9 juta dolar AS); dan Industri makanan (14,8 juta dolar AS). 

Baca juga : Kemenpora-Unsri Teken Kerja Sama Integrasi Politeknik Olahraga Indonesia

Saat ini ada sekitar 2.000 perusahaan Korea Selatan dari berbagai sektor yang telah berinvestasi dan beroperasi di Indonesia. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.