Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Dorong Kekuatan Ekspor Pertanian Indonesia Melalui Gratieks

Sabtu, 31 Oktober 2020 21:04 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai pendobrak kerja luar biasa dalam peningkatan ekspor Indonesia selama 4 tahun ke depan. 

Program ini juga biasa disebut sebagai gerakan pemersatu kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo dalam kesempatannya beberapa waktu lalu menyampaikan, gerakan tersebut merupakan gerakan bersama untuk mengoptimalkan potensi pertanian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri serta memenuhi pasar internasional. 

Gerakan ini juga diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan secara luas di seluruh Indonesia.

"Saya menitipkan pesan kepada eksportir agar kalian membuka lapangan pekerjaan secara luas. Kami butuh tangan eksportir agar rakyat kita banyak yang kerja. Caranya, tingkatkan ekspor kalian menjadi tiga kali lipat," katanya.

Baca juga : Kementan Apresiasi Ekspor Perdana Telur Tetas oleh CJ PIA

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni bulan lalu mengalami surplus USD 1,27 miliar. 

Surplus ini terjadi karena nilai ekspor lebih besar dari impor. Adapun nilai ekspor secara keseluruhan pada Juni 2020 mencapai USD 12,03 milar. Sedangkan impor selama Juni sebesar USD 10,76 miliar.

Mengenai hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan bahwa komoditas pertanian memiliki kontribusi besar dalam surplus neraca perdagangan Indonesia selama pandemi.

Menurut Agus, surplus tahun ini merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, mengalahkan surplus 2017 sebesar USD 11,84 miliar.

"Neraca dagang kita surplus sebesar USD 13,5 miliar. Hasil ini lebih baik dari 2019 dalam periode sama yang mengalami defisit sebesar USD 2,24 miliar. Komoditas pertanian menjadi penyumbang besar bagi neraca dagang kita selama pandemi," ujar Agus.

Baca juga : Dubes China: Amerika Provokator!

Berdasarkan data ekspor kumulatif dari Januari hingga September 2020, sektor pertanian meningkat 11,5 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. Adapun produk ekspor yang meningkat di antaranya buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran dan produk hewan.

"Hal ini memberikan sinyal optimisme bagi masyarakat dan pelaku pasar, bahwa perekonomian Indonesia sudah on the track atau di jalurnya menuju ke arah yang lebih baik," katanya.

Bahkan, kata Agus, pihaknya mencatat masih adanya proses ekspor yang dilakukan secara intens oleh beberapa perusahan daerah, khususnya untuk komoditas kopi, kapulaga, karet, hingga produk turunan kelapa sawit.

Baru-baru ini, Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan sukses mengekspor kopi arabika Gayonya sebanyak 57,6 ton ke negara tujuan Amerika Serikat. 

Kopi tersebut diekspor dengan nilai Rp 4,2 miliar. Bukan itu saja, produk pertanian lainnya yakni 104 ton kelapa parut asal Sulawesi Utara sukses menambah daftar ekspor Indonesia ke negara Brazil.

Baca juga : AS Puji Keberanian Indonesia Soal Laut Natuna Utara

Karena itu, kata Agus, ke depan Kementeriannya akan fokus meningkatkan lalu lintas ekspor pada hasil olahan makaman dan produk pertanian. 

Kata dia, kedua komoditas itu diyakini dapat menyumbang nilai ekspor tinggi di pasar internasional.

"UMKM memang produk yang potensial. Makanan olahan khususnya dan hasil pertanian, ini yang akan kita ekspor. Makanya, kita akan membuat pelatihan ekspor melaui metode daring untuk memaksimalkan ekspornya," tutupnya.

Perlu diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) sejauh ini sukses membangun kolaborasi kerja sama dalam membangun sektor pertanian yang jauh lebih baik. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.