Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Rupiah pagi ini dibuka di level Rp 14.120 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut naik 0,07 persen di banding penutupan perdagangan kemarin, Rp 14.130 per dolar AS.
Pagi ini mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat. Yang terbesar, yuan China menguat terhadap dolar sebesar 0,16 persen, disusul ringgit Malaysia naik 0,15 persen.
Baca juga : Ferry Paulus Pastikan Pemain Muda Persija Tak Akan Lakukan Indisipliner
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,61 persen menjadi 91,3154. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,26 persen di level Rp 17.035, terhadap dolar Australia menguat 0,22 persen di level Rp 10.406, dan yuan China juga menguat 0,09 persen di level Rp 2.154.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif kali ini datang dari dua hal yaitu potensi stimulus fiskal AS dan pernyataan Jerome Powell, Gubernur Fed yang masih ingin mempertahankan pelonggaran moneter untuk membantu pemulihan ekonomi AS.
Baca juga : Ekonomi AS Bangkit Lagi, Rupiah Ikut Terdongkrak
"Ini membantu melemahkan nilai tukar dolar terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston di Jakarta, Rabu (2/12).
Alhasil, indeks dolar AS juga terus menciptakan level terendah baru 2020 di kisaran 91.19. Menurutnya, sentimen ini mungkin mampu mendorong penguatan nilai tukar rupiah yang kembali melemah kemarin, hari ini.
Baca juga : Paket Stimulus AS Tidak Pasti, Rupiah Melemah
Di sisi lain kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia juga bisa menekan nilai tukar rupiah. "Potensi di kisaran Rp 14.050-14.200 per dolar AS," pungkasnya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya
