Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Joe Biden Bisa Perbesar Pendanaan Hijau Di Indonesia
Senin, 23 November 2020 06:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kebijakan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden, diyakini akan berimplikasi pada perekonomian dunia yang lebih ramah lingkungan. Termasuk Indonesia.
Hal itu disampaikan mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Emil Salim dalam webinar dengan tema menakar kebijakan Amerika Serikat tentang lingkungan, pemanasan global dan perubahan iklim di era pemerintahan Joe Biden yang digelar Environment Institute, secara virtual Sabtu (21/11).
“Saat ini sedang dipersiapkan White House Climate Council, yang setara dengan entitas dalam negeri dan ekonomi AS, menunjukkan isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi arus utama kebijakan dalam negeri dan luar negeri Amerika Serikat," kata Emil.
Terkait komitmen Indonesia mereduksi emisi global dan meningkatkan ketahanan iklim, dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) Mahawan Karuniasa menyampaikan, Indonesia perlu proaktif dalam memanfaatkan momentum tersebut untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan AS dalam hal pendanaan maupun investasi hijau.
Baca juga : Bek Muda Persib Bandung Makin Terbiasa Dengan Latihan Keras Timnas Indonesia U-19
“Pemerintahan Biden akan memperbesar peluang pendanaan hijau di Indonesia," ungkap Mahawan.
Saat ini, Indonesia sedang menyiapkan dokumen Long Term Strategy-Low Carbon and Climate Resilient (LTS-LCCR).
Angin perubahan yang sedang terjadi di AS dengan pemerintahan Biden bakal membuka sejumlah peluang positif bagi transisi kebijakan pembangunan menuju pembangunan ramah lingkungan.
"Pelestarian lingkungan hidup merupakan kepentingan dan perjuangan global karena semua negara dan semua orang berbagi hanya satu planet bumi dan waktu terus berjalan," pungkasnya.
Baca juga : Pertamina Sabet 24 Penghargaan Indonesian CSR Awards 2020
Turut menjadi pembicara dalam diskusi tersebut yakni Konsulat Jenderal RI di New York, Arifi Saiman, pakar politik LIPI Siswanto, dan Fabian B Pascoal dari Masyarakat ASEAN di Los Angeles.
Acara webinar juga didukung oleh Indonesia Bright Foundation (IBF) dan Himpunan Akademisi dan Praktisi Pariwisata Indonesia (HAPPI). [FIK]
Baca juga : DPR Minta Karantina Pertanian Dan Ikan Diperkuat
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya