Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng Telkom Indonesia, Pertamina Tuntaskan Program Digitalisasi SPBU

Jumat, 15 Januari 2021 16:54 WIB
Ilustrasi SPBU Pertamina. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi SPBU Pertamina. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menuntaskan program digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia.

Melalui program ini, Pertamina akan semakin mudah memonitoring distribusi dan transaksi penjualan BBM bersubsidi di setiap SPBU. Konsumen juga akan mendapatkan kemudahan saat membeli dan mengetahui ketersediaan BMM yang dibutuhkan.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai proses digitilaisasi yang dilakukan oleh Pertamina sudah berjalan dengan baik apalagi ditengah kondisi pandemik Covid-19 yang masih cukup menghantui.

Ia menyebutkan, proses pekerjaan digitalisasi menjadi terbatas karena banyak daerah yang memberlakukan pembatasan sosial serta pengiriman material dari luar menjadi tertunda.

Baca juga : Meski Tanpa Penonton, Liga Indonesia Disarankan Kembali Dibuka

"Ini mengingat banyaknya SPBU yang harus dilakukan digitalisasi. Totalnya sebanyak 5518 SPBU di seluruh Indonesia," jelas Mamit Setiawan dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (15/1).

Hal tersebut sekaligus menjawab kritikan BPH Migas terkait pencatatan nomor polisi kendaraan bermotor pada IT nozzle SPBU yang dilakukan oleh Pertamina dinilai masih minim.

Selain itu Mamit juga menyoroti kondisi SPBU yang akan dilakukan digitalisasi dimana sarana dan fasilitas dispenser berbeda-beda sehingga perlu adanya treatment khusus.

”SPBU itu memiliki dispenser yang berbeda-beda bahkan harus diperbaiki jika ingin diintergrasikan dengan system digital ini.”ujar Mamit.

Baca juga : Mondelez Indonesia Teliti Kebiasaan Ngemil Saat Pandemi

Terkait dengan pencatatan nopol kendaraan bermotor dimana saat ini Pertamina masih menggunakan perangkat digitalisasi (EDC), saya kira ini merupakan upaya yang sangat baik dan bisa segera diselesaikan untuk 5518 SPBU mengingat saat ini belum 100 persen,” urai Mamit kembali.

Perihal sinergi BUMN antara Pertamina dengan Telkom, menurut Mamit merupakan langkah yang sangat bagus dan bisa diteruskan untuk SPBU-SPBU yang lain.

Apalagi program digitalisasi dilaksanakan dengan sistem Manage Service, dimana seluruh investasi program digitalisasi di tanggung oleh Telkom dan kemudian Pertamina membayar Telkom berdasarkan setiap liter BBM yang masuk ke dalam Dashboard.

Terkait dengan profiling konsumen pengguna BBM subsidi yang saat ini menggunakan EDC sebagai alat input nopol kendaraan, Mamit mengharapkan ke depan agar Pertamina berkoordinasi dengan Korlantas Polri sehingga data nopol tersebut adalah benar.

Baca juga : Kader Muda Golkar Diminta Sukseskan Program Vaksinasi

“Melalui koordinasi ini, diharapkan kendaraan yang menggunakan BBM subsidi adalah tepat sasaran dan kendaraan yang layak mendapatkan subisidi.”pungkas Mamit. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.