Dark/Light Mode

Diperkirakan Sudah Masuk Indonesia

Varian Baru Covid Dilacak Tim Bentukan Pemerintah

Jumat, 8 Januari 2021 06:48 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (Foto: NET)
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (Foto: NET)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membentuk tim khusus untuk melacak varian baru hasil mutasi Covid-19 yang berasal dari Inggris. Ini dilakukan untuk menekan penularan virus SARS Cov2 di Indonesia.

Tim bernama Genomic Surveillance ini bakal mengumpulkan Whole Genome Sequencing (WGS) atau hasil pengurutan genom (DNA komplit). Hasil WGS ini akan membantu pembuatan vaksin yang cocok dengan Covid-19 yang menyebar di Indonesia.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro berharap, tim mengumpulkan WGS sebanyak mungkin. Minimal 1.000 WGS.

Saat ini, kata Bambang, Indonesia baru menyelesaikan 115 pengurutan gen virus Covid-19 yang dilaporkan terakhir pada Oktober 2020.

Baca juga : Setelah Jatuh Korban, Baru Deh Trump Janji Sertijab Akan Tertib

Dia membandingkan dengan Singapura yang telah melakukan pengurutan gen sebanyak 1.000 jenis. Padahal, penduduk Negeri Singa itu hanya sekitar lima juta.

“Singapura sudah menemukan ada satu individu yang punya mutasi virus dari Inggris tersebut, karena mereka sudah punya whole genome sequencing-nya,” kata Bambang.

Tak hanya mencari mutasi virus dari Inggris, mantan Menteri Keuangan itu juga menugaskan tim Genomic Surveillance untuk mencari mutasi virus yang berasal dari Afrika Selatan.

“Akan langsung dideteksi atau analisa cepat untuk tahu apakah mutasinya sudah ada atau belum,” katanya.

Baca juga : Pupuk Indonesia Jamin Stok Pupuk Untuk Petani

Peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto mengatakan, mutasi virus Corona yang berasal dari Inggris dengan tingkat penularan yang lebih tinggi, diprediksi sudah masuk ke Indonesia.

Prediksi itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, keyakinan itu diperkuat dengan lamanya jeda kemunculan mutasi virus dengan diambilnya kebijakan larangan masuknya Warga Negara Asing (WNA) oleh Pemerintah Indonesia.

Mutasi virus Corona yang dinamakan B.1.17 itu muncul lewat pemberitaan pada September 2020. Sedangkan larangan masuknya WNA baru diterapkan 1 Januari 2021.

“Dengan jeda waktu selama 3 hingga 4 bulan, memungkinkan adanya sejumlah orang yang bepergian dari Inggris lalu masuk ke Indonesia dan terinfeksi mutasi virus tersebut,” kata Riza.

Baca juga : Indonesia Bisa Tiru China Dan Singapura

Sementara, Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, varian baru mutasi virus Corona SARSCoV-2 yang saat ini bermunculan, berpotensi membuat pandemi berlangsung lebih lama.

Menurutnya, semakin banyak manusia yang terinfeksi, mutasi virus akan berlangsung lebih cepat.

“Tanpa memperkuat pengetesan, virus akan cepat bermutasi,” katanya.  [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.