Dark/Light Mode

Hingga 2020, Badan Geologi ESDM Bangun 3 Ribu Sumur Bor Air Bersih

Kamis, 21 Januari 2021 14:05 WIB
Hingga 2020, Badan Geologi ESDM Bangun 3 Ribu Sumur Bor Air Bersih

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun sumur bor air bersih di 556 titik di 177 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. 

Jumlah ini menggenapi 2.848 titik sumur bor yang telah dibangun hingga 2019. Total sumur bor air bersih yang sudah terbangun sebanyak 3.404 titik di tahun 2020.

"Ini yang menjadi program andalan di Badan Geologi, yaitu penyediaan sumur air bersih untuk daerah sulit air. Tahun 2020,  kami targetkan 600 titik, tetapi ada satu dan lain hal, hanya tercapai 556 titik," jelas Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono pada konferensi pers Capaian 2020 dan Kinerja 2021 Badan Geologi secara virtual, Rabu (20/1).

Eko juga menyebutkan, bahwa tahun 2020 menjadi tahun terakhir program pembangunan air bersih dilakukan oleh Kementerian ESDM. 

Baca juga : Selama PPKM, Pemkab Badung Beri Bantuan Rp 300 Ribu Per KK

Selanjutnya, pelaksanaan pembangunan sumur bor air bersih menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Capaian lain dari Badan Geologi adalah pembangunan Pusat Informasi Geologi (PIG) Natuna dan Maros, serta melakukan 5 verifikasi warisan geologi. 

Dari sisi regulasi, telah diterbitkan 1 Peraturan Menteri ESDM dan 3 Keputusan Menteri ESDM terkait sektor geologi.

Sedang mitigasi bencana geologi, Badan Geologi melakukan peringatan dini, tanggap darurat, penyelidikan, pemetaan, dan sosialiasi terhadap aktivitas gunung api di Indonesia. Badan Geologi juga melakukan pengembangan pada Pos Pengamatan Gunungapi. 

Baca juga : Sepanjang 2020, Polri Tangkap 228 Teroris

Ia mencatat, tahun 2020, ada 5 pos yang dibangun, yaitu Pos Gunung Marapi di Sumatera Barat, Pos Gunung Guntur (Jawa Barat), Pos Gunung Slamet (Jawa Tengah), Pos Gunung Dieng (Jawa Tengah), dan Pos Gunung Batur (Bali). Dari 74 pos yang ada di seluruh Indonesia, 19 pos pengamatan gunungapi sudah dikembangkan.

"Untuk pengawasan atau pengamatan gunungapi kami juga melakukan pengembangan pos pengamatan gunungapi. Peralatan yang ada di sana juga kami tingkatkan sehingga mitigasi yang dilakukan lebih akurat mendekati kebenaran," jelas Eko.

Sementara untuk mitigasi gerakan tanah, Badan Geologi melakukan penelitian dan penyelidikan untuk memperkuat kualitas Peta dan Rekomendasi Peringatan Dini, kaji cepat tanggap darurat dan pascabencana, serta sosialisasi kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.

"Yang kita lakukan untuk mitigasi gempa bumi adalah pemeriksaan dampak gempa bumi, pengukuran dan analisis data mikrotremor, koordinasi dan penyampaian rekomendasi kepada Pemda, dan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung," tambahnya.

Baca juga : Warga Badung Happy Kantongi Bantuan Rp 300 Ribu Dari Pemerintah

Terkait mitigasi bencana geologi, Kementerian ESDM telah dilakukan melalui webinar dan Focus Group Discussion (FGD) pemutakhiran peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) tsunami dan gempa bumi.

Pada kesempatan tersebut, Eko juga menyebutkan realisasi anggaran Badan Geologi sebesar 92,17% dari target yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020. 

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diperoleh Rp 707 juta dari target Rp 2,6 miliar. Sementara nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) mencapai 93. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.