Dark/Light Mode

Bikin Terminal LNG Teluk Lamong

PGN Perkuat Pasokan Gas Di Jatim

Selasa, 2 April 2019 07:33 WIB
Pekerja PGN di Terminal LNG Teluk Lamong
Pekerja PGN di Terminal LNG Teluk Lamong

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN menggenjot pembangunan Terminal Liquefied Natural Gas (LNG) Teluk Lamong. Terminal ini akan menopang pasokan gas di Jawa.

Dalam pembangunan terminal LNG ini, PGN melalui anak usahanya PT PGN LNG Indonesia (PLI) berkongsi dengan anak usaha Pelindo III, PT Pelindo Energi Logistik. Kedua perusahaan tersebut ditugaskan menggarap tiga fase pembangunan.

Pada fase pertama, pembangunan dan pengoperasian Terminal LNG Teluk Lamong bisa memasok gas 30 Million Standar Cubic Feet Per Day (MMSCFD) yang dialirkan melalui jaringan pipa Jawa Timur. Pada fase ini, pembangunan akan fokus kepada fasilitas regas di tepian pantai, dan menggunakan storage sementara dengan utilisasi kapal LNG ukuran sedang sesuai dengan ukuran jetty eksisting di Terminal Teluk Lamong.

Baca juga : PDIP: Terima Kasih Pak JK, Telah Perkuat Jokowi-Maruf Di Seluruh Sulawesi

Fase kedua, pembangunan terminal pengisian LNG skala kecil (Iso Tank 20 feet – 40 feet container) untuk distribusi LNG di luar sistem pipa PGN dan ship to truck LNG bunkering. Dan, fase terakhir mencakup pembangunan tanki LNG permanen, dimulai dengan ukuran 50.000 cbm, sebagai pengganti floating storage.

Terminal ini untuk memenuhi kebutuhan gas suplai untuk sistem pipa PGN di Jawa Timur, dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan sampai dengan 180 MMSCFD. Pengoperasian penuh ditargetkan pada 2023 dan dapat berkembang untuk pemenuhan semua kebutuhan gas di Jatim sebesar 600 MMSCFD dalam jangka panjang.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengungkapkan pembangunan permanen yang bertahap ini akan mengurangi biaya modal (Capital Expenditure/Capex) dan biaya operasi (Operating Expenditure/Opex) secara signifikan. Untuk Opex akan berkurang dari hilangnya pembiayaan sewa harian FSU dan berkurangnya biaya marine operation.

Baca juga : BGR Bantu Pemerintah Validkan Data Logistik

“Untuk Capex sendiri akan berkurang dengan signifikan karena menggunakan Terminal eksisting. Salah satu biaya terbesar dalam pembangunan small scale LNG terminal adalah pembangunan Jetty dan fasilitas pelabuhan,” ungkapnya.

Pembangunan terminal ini mempunyai peran kunci menopang pasokan gas di Jatim, dan pembukaan pasar ritel di Jawa-Bali dan sekitarnya. Selain itu, keberadaannya juga bisa mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan bagi industri pelayaran.

Dalam skema distribusi dan transmisi gas, pasokan LNG dapat dikapalkan dari sumur Bontang/Tangguh. Bahkan impor jika pasokan LNG domestik tidak mampu lagi memasok LNG untuk domestik.

Baca juga : DPR Perlihatkan Perjalanan Politik Dalam Prangko

Selanjutnya LNG ditampung di Terminal LNG yang mempunyai fasilitas storage sementara dan di breakbulk dengan filling unit untuk penjualan ritel. Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen melalui jaringan pipa dan LNG juga dimungkinkan untuk distribusi melalui truk kepada konsumen ritel. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.