Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ekonomi AS Membaik, Rupiah Terjun Bebas

Jumat, 5 Maret 2021 09:48 WIB
Rupiah dan dolar. (Foto: ist)
Rupiah dan dolar. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, rupiah loyo lagi. Rupiah dibuka pada level Rp 14.307 per dolar AS atau melemah 0,29 persen dibandingkan perdagangan kemarin, Rp 14.266 per dolar AS.

Tak hanya mata uang Garuda, beberapa mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,57 persen, dolar Taiwan minus 0,18 persen, dolar Hong Kong dan dolar Singapura sama-sama minus 0,02 persen.

Indeks dolar AS terpantau menguat 0,042 poin atau 0,05 persen ke level 91,673. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,79 persen ke level Rp 17.135, terhadap dolar Australia minus 0,64 persen ke level Rp 11.029, dan terhadap yuan China turun 0,78 persen.

Baca juga : Naik Tipis, Rupiah Hajar Balik Dolar

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan nilai rupiah dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi AS yang terus berjalan. Hal tersebut diungkapkan The Federal Reserve (The Fed) dalam laporannya, Beige Book.

Kekhawatiran bahwa pengeluaran pemerintah AS yang sangat besar untuk mendukung ekonomi global dapat meningkatkan inflasi mengakibatkan aksi jual besar-besaran di Departemen Keuangan sejak awal 2021.

“Aksi jual memuncak pada imbal hasil 10 tahun yang mencapai level tertinggi dalam setahun selama tahun sebelumnya,” katanya dalam laporan, Jumat (5/3).

Baca juga : Bunga Obligasi AS Naik, Rupiah Loyo Lagi

Ia menekankan, hal tersebut menyebabkan saham global terhenti pada reli mereka dan dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang. Namun, seiring ketenangan terus kembali ke pasar, tampaknya dolar kembali dalam tren naik.

Dari dalam negeri, pandemi Covid-19 telah membuat angka pengangguran di Indonesia mencapai 10 juta orang pada 2020. Hal tersebut juga ditambah dengan kebutuhan lapangan kerja untuk angkatan kerja baru dari generasi muda.

Pelaku pasar juga terus menanti langkah pemerintah untuk mendorong kenaikan investasi. Pasalnya, apabila Investasi tidak berjalan maka target pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 5 persen tidak akan tercapai.

Baca juga : BI Catat Ekonomi Domestik Membaik Secara Bertahap

“Untuk perdagangan hari ini, rupiah diprediksi berfluktuasi namun ditutup menguat tipis di rentang Rp 14.220-Rp 14.290 per dolar AS,” tandasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.