Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bunga Obligasi AS Naik, Rupiah Loyo Lagi

Selasa, 2 Maret 2021 09:47 WIB
Dolar AS dan rupiah. (Foto: ist)
Dolar AS dan rupiah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rupiah pagi ini masih loyo. Rupiah dibuka pada level Rp 14.272 per dolar AS atau melemah dibandingkan perdagangan kemarin di posisi Rp 14.255 per dolar AS.

Tak hanya rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,17 persen, bath Thailand turun 0,15 persen, yen Jepang melemah 0,13 persen, rupee India minus 0,11 persen, yuan China turun 0,04 persen dan peso Filipina minus 0,01 persen.

Baca juga : 2 Bulan Operasi Karhutla, Polda Riau Tahan 5 Tersangka

Indeks dolar terhadap enam mata uang saingannya menguat 0,10 persen ke level 91,126. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,09 persen ke level Rp 17.149, terhadap dolar Australia minus 0,01 persen ke level Rp 11.053 dan terhadap yuan China juga minus 0,14 persen ke level Rp 2.200.

Kepala Divisi Riset dan Analisis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra melihat, hari ini rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS dengan naiknya kembali yield obligasi pemerintah AS tenor jangka panjang. Pagi ini yield tenor 10 tahun bergerak di kisaran 1,42 persen setelah sempat turun ke kisaran 1.38 persen.

Baca juga : Dibuka Naik Tipis, Rupiah Masih Belum Aman

“Penguatan yield ini disebabkan oleh data survei aktivitas manufaktur AS semalam yang dirilis lebih bagus dari proyeksi. Data yang membaik ini mengindikasikan pemulihan ekonomi di AS,” ujarnya, Selasa (2/3)

Menurut Ariston, kenaikan yield sebelumnya juga disebabkan oleh ekspektasi kenaikan inflasi karena rencana perilisan stimulus besar di AS. Dari dalam negeri, tingkat inflasi yang masih rendah yang mengindikasikan tingkat permintaan belum meninggi, dan pemangkasan tingkat suku bunga acuan BI yang memperkecil spread dengan yield aset AS, turut menekan nilai tukar rupiah. 

Baca juga : Banyak Sentimen Positif, Rupiah Jangan Lemas Ya

"Sepanjang hari ini rupiah bergerak di kisaran di Rp 14.200- Rp 14.300 per dolar AS," imbuhnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.