Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masa Sulit Mulai Berakhir

Harga Ayam Naik Peternak Girang

Senin, 8 April 2019 11:25 WIB
Seorang pedagang daging ayam potong sedang merapikan barang jualannya. (Foto : Istimewa).
Seorang pedagang daging ayam potong sedang merapikan barang jualannya. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Masa-masa sulit bisnis peternakan ayam tampaknya mulai berakhir. Harga komoditas tersebut mulai merangkak naik. Para peternak menyambut gembira perkembangan itu. Mereka berharap harganya bisa lebih baik lagi.

Lebih dari enam bulan, harga ayam hidup di peternak anjlok. Harga ayam terendah sempat menyentuh Rp 10.500 per kilogram (kg). Jauh dari ongkos produksi di kisaran Rp 18.000 per kg. Kini, harga ayam mulai merangkak naik, besarannya cukup signifikan, berkisar Rp 17.000 per kg.

Sekretaris Jenderal Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Leopold Halim mengamini harga ayam mulai membaik. Para perternak menyambut gembira perkembangan tersebut. Namun mereka berharap harga bisa naik lagi.

“Harga membaik terhitung mulai memasuki bulan April. Para peternak sangat tertolong karena sejak awal tahun kan harga anjlok sampai ke Rp 11.000 per kg. Kami harap bisa naik lagi karena harga itu kan belum normal,” ungkap Leopold kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Harga Bawang Putih Bisa Naik Gila-gilaan

Dia menyebutkan harga ayam norlalnya direntang Rp 19.500 sampai 20.000 per kg. Harga itu sesuai dengan Harga Pembelian Pokok (HPP) yang ditetapkan pemerintah.

Pada kesempatan ini, Leopold melaporkan kembali naiknya harga jagung untuk pakan ternak. “Harga memang sudah normal Rp 4.000 per kg. Tetapi, sekarang naik lagi menjadi Rp 5.000 per kg. Pemerintah perlu tahu kondisi ini karena aneh, ada panen dan impor, harga malah naik,” ungkapnya.

Stok Surplus
Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi memastikan, stok ayam mencukupi untuk kebutuhan bukan suci Ramadan dan Idul Fitri.

Menurutnya, produksi peternakan ayam di dalam negeri saat ini cukup untuk kebutuhan dua bulan. Saat ini stok ayam di rumah potong rata-rata mencapai 63 juta per bulan. Sedangkan kebutuhan konsumsi daging secara nasional hanya berkisar 58 juta sampai 60 juta per bulan. “Stok daging ayam untuk bulan Ramadan tidak kurang, malah berlebih,” ungkap Sugeng. 

Baca juga : Nasdem Ikut Kawal Program Bagi-bagi Ayam Kementan

Dia yakin walaupun akan ada kenaikan harga ayam pada bulan puasa, besarannya tidak akan separah pada tahun sebelumnya yang bisa mencapai Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kg. Apalagi, stok dalam kondisi berlimpah. “Saat ini harga turun karena stok berlebih,” ungkapnya.

Sugeng menyatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menstabilkan harga ayam. Para peternak sebenarnya tidak ingin harga terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Peternak ingin harga yang berlaku sesuai dengan Peraturan Perdagangan (Permendag). Dalam aturan itu, harga ditetapkan Rp 20.000 per kg untuk batas bawah, dan Rp 22.000 per kg untuk tarif batas atas. “Peraturan itu kan nggak jalan, harga Rp 14.000 per kg,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pada akhir bulan lalu, puluhan peternak ayam mendatangi Kementerian Perdagangan. Mereka mengeluhkan anjloknya harga ayam hidup di pasaran. Mereka mengaku mengalami kerugian hingga triliunan karena anjlok harga ayam sudah berlangsung selama tuhuh bulan.

Untuk membantu mengerek harga ayam, pemerintah mendorong Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin) membeli ayam hidup dari peternak dengan harga Rp 18.000 per kg.

Baca juga : Di Sana Loyo, Di Sini Perkasa

Ayam itu akan dijual lewan jeringan ritel. Pemerintah yakin harga akan membaik karena menjelang bulan puasa, permintaan akan mengalami kenaikan cukup signifikan. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.