Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lumpuh Dan Nggak Bisa Melihat Usai Divaksin, dr Adam: Bisa Sembuh Sendiri

Senin, 3 Mei 2021 20:25 WIB
dr Adam Prabrata. (Foto: ist)
dr Adam Prabrata. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Heboh guru honorer di Sukabumi yang lumpuh dan gangguan penglihatan setelah mendapat vaksin Covid-19 kedua, ditanggapi dr Adam Prabrata. Menurut kandidat PhD Medical Science di Kobe University itu, penyakit tersebut sembuh sendiri.

Susan, nama guru honorer tersebut divonis menderita Guillain-Bare Syndrome (GBS). Hasil investigasi Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), tidak ada bukti keterkaitan antara vaksin dengan penyakit tersebut.

Menurut dr Adam, GBS ini adalah penyakit autoimun. Dimana sistem imun tubuh menyerang sel saraf. Keluhannya antara lain, kelemahan otot di beberapa area tubuh hingga kelumpuhan. 

Baca juga : Dianggap Nggak Becus Melatih, Spurs Depak Mourinho

Penyakit ini, sebutnya bisa menyerang siapa saja. Namun jarang ditemukan. "2,07 kasus/100 ribu orang pertahun," tulis dr Adam di akun Instagramnya @adamprabata, Senin (3/4) merujuk laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tahun 2020.

Lalu, apakah GBS ini bisa disembuhkan?

Bisa, kata dr Adam. Karena GBS adalah bagian dari self-limiting disease alias bisa sembuh sendiri. Bahkan untuk kasus yang sangat berat.

Baca juga : Nahan Mudik? Mana Tahan

"Namun terdapat sebagian kecil kasus yang pasiennya mengalami kerusakan saraf permanen, sehingga mengalami kelemahan otot atau kelumpuhan seterusnya," sambung dia.

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab terjadinya GBS. Yang jelas, ujar dr Adam penyakit ini terjadi setelah infeksi saluran cerna dan saluran nafas.

Dokter umum jebolan Universitas Indonesia ini menilai, infeksi virus atau bakteri diduga dapat mencetuskan Campylobacter jejuni, Virus Zika dan Cytomegalovirus.

Baca juga : Mariah Carey: Saya Sebenarnya Vampir...

Ia tidak menampik, ada yang mengalami GBS beberapa hari atau minggu setelah menerima vaksin. Seperti vaksin flu pada tahun-tahun tertentu. Namun, kasusnya sangat jarang.

"Resiko 1-2 tambahan kasus per 1 orang yang divaksin dibandingkan yang tidak divaksin flu," tambahnya.

Sampai saat ini, Adam tetap merujuk pada hasil investigasi Komnas KIPI terkait penyakit GBS yang diderita guru Susan. Bahwa tidak cukup bukti ada keterkaitan guru yang lumpuh (KIPI) dengan vaksinasi Covid-19. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.