Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah dibuka menguat. Pagi ini rupiah menguat 22 poin atau setara 0,15 persen di level Rp 14.413 per dolar AS, dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.435 per dolar AS.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,01 persen menjadi 91,3130. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,14 persen ke level Rp 17.322, terhadap poundsterling Inggris minus 0,11 persen ke level Rp 20.062, dan terhadap dolar Australia juga melemah 0,16 persen ke level Rp 11.181.
Baca juga : Dolar Lesu, Rupiah Joss Lagi
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan, hari ini rupiah diprediksi berfluktuasi, namun cenderung melemah tipis. "Kemungkinan bergerak di rentang Rp 14.420 sampai Rp 14.450 per dolar AS,” dalam laporan riset, Kamis (6/5).
Ibrahim menilai, data ekonomi RI kuartal I-2021 tak mampu mengangkat nilai tukar rupiah dari tren pelemahan. Mata uang Garuda tersebut keok di tangan dolar AS.
Baca juga : Jelang Pidato Bos The Fed, Rupiah Lemes
"Ini terjadi karena kontraksi PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia genap terjadi selama empat kuartal beruntun. Artinya, Indonesia terjebak di jurang resesi ekonomi selama satu tahun," sebutnya.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih mengalami kontraksi 0,74 persen secara year on year (yoy). Kontraksi terjadi karena pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun lalu masih positif 2,97 persen.
Baca juga : Menguat Lagi, Rupiah Gilas Dolar
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mengalami kontraksi 0,96 persen dibandingkan dengan kuartal IV-2020. Dengan demikian, maka pertumbuhan ekonomi mengalami perbaikan dengan kontraksi yang lebih rendah.
"Realisasi ini tidak jauh dari ekspektasi pasar, bahkan sedikit lebih baik. Konsensus yang dihimpun pasar memperkirakan PDB terkontraksi 1,09 persen (qtq), sementara secara tahunan diperkirakan terjadi kontraksi 0,87 persen (yoy)," katanya. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya