Dark/Light Mode

Bikin Tanah Lebih Subur, Kementan Dorong Penggunaan Pupuk Berimbang

Rabu, 12 Mei 2021 13:07 WIB
Seorang petani sedang melakukan pemupukan di sawah. (Foto: Istimewa)
Seorang petani sedang melakukan pemupukan di sawah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai upaya guna meningkatkan produktivitas petani. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi pertanian dengan menerapkan penggunaan pupuk berimbang spesifikasi lokal. Upaya ini untuk menyesuaikan seiring banyaknya tantangan sektor pertanian ke depan dalam menyediakan pangan rakyat dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Kementan melalui Badan Litbang Pertanian menjawab tantangan dan permasalahan tersebut dengan melakukan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Salah satunya dengan penerapan pupuk berimbang," ujar Kepala Balai Penelitian Tanah Kementan Ladiyani Retno Widowati, dalam Webinar bertajuk "Peningkatan Produksi Pertanian Dengan Pemupukan Berimbang", di Jakarta, Selasa (11/5).

Baca juga : Kementan Dorong Bawang Putih Lokal Berkembang Di Lereng Gunung Sindoro-Sumbing

Ladiyani menjelaskan, pemupukan berimbang memiliki beberapa manfaat. Antara lain dapat meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan, meningkatkan kesuburan tanah, serta dapat menghindari pencemaran lingkungan. “Penggunaan pupuk berimbang dilakukan dengan pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang dan optimum dalam tanah," jelasnya.

Badan Litbang Pertanian telah mengeluarkan buku rekomendasi pemupukan spesifik lokasi hingga tingkat kecamatan, khususnya untuk padi, jagung, dan kedelai. Hal ini dilakukan untuk memberikan referensi bagi petani atau kelompok tani. “Manfaat lainya adalah dapat menjadi acuan maupun referensi bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menetapkan kebijakan pupuk bersubsidi,” terang Ladiyani.

Baca juga : Pastikan Stok Aman H-3 Lebaran, Kementan Pantau Langsung Panen Cabe Di Temanggung

Kementan juga telah mengeluarkan kebijakan reformulasi komposisi pupuk NPK (15-10-12) yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan produksi pertanian. “Formulasi pupuk NPK tersebut salah satunya memiliki keunggulan yaitu mempunyai komposisi kadar N, P, dan K yang mendekati atau sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman,” ujarnya 

Kepala Subdirektorat Pupuk Bersubsidi Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementan Yanti Ermawati menambahkan, penggunaan pupuk bersubsidi harus tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu waktu, tepat lokasi, dan tepat jenis. Agar dapat mengoptimalkan produktivitas. Selain itu, tepat jumlah juga menjadi fokus Kementan dalam merumuskan kebijakan pupuk bersubsidi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.