Menteri ESDM Kuatkan Barisan Menuju Transisi Energi Bersih

 Sebelumnya 
“Bagaimanapun, saudara-saudara kita di wilayah tersebut, sangat membutuhkan energi dan penerangan untuk membantu meningkatkan taraf hidupnya,” katanya.

Di akhir paparan, Menteri ESDM berpesan agar pemenang dan anak-anak muda penggiat EBT teruslah melakukan upaya-upaya untuk menemukan inovasi-inovasi baru.

“Terus berkreasi, berikan kontribusi kepada negara kita. Mari menguatkan barisan, jalan bersama, menuju transisi energi bersih dalam rangka menuju kemandirian energi bangsa,” tegasnya.

Baca juga : Menteri ESDM Bangkitkan Semangat Energi Alternatif Di Kalangan Anak Muda

Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara Darmayana memberikan apresiasi tinggi untuk peserta kompetisi. Karenanya, bersama Panitia dari SRE, disepakati, penambahan jumlah pemenang. Dari semula ditetapkan enam pemenang terbaik, ditambah empat lagi, sehingga menjadi total 10 pemenang. Hadiah pun ditambah. Dari total Rp 25 juta menjadi Rp 64 juta. Karya-karya terbaik ini nantinya akan dimuat Rakyat Merdeka, baik edisi cetak maupun edisi digital, agar semakin banyak yang membaca dan mengapresiasi gagasan-gagasan yang lahir dari anak-anak muda.

Secara khusus, Direktur Rakyat Merdeka juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT Pertamina (Persero), PT PLN, PT Pupuk Indonesia Holding dan PT Petrokimia Gresik. Perusahaan-perusahaan ini tergolong sangat aktif dan selalu mendorong kegiatan yang terkait dengan pengembangan EBT.

Tim Juri, Agus Pambagio mengatakan, sebagian besar karya masih bersifat konsep atau percobaan dalam kelas laboratorium, belum diproduksi secara masal dan mempunyai nilai keekonomian yang efisien serta menguntungkan dari sisi investor dan publik.

Baca juga : Mensos Bersama Menteri PMK Serahkan Bantuan Untuk Korban Bencana Di NTT

“EBT yang tadinya hanya berbasis pada mikro hidro, tenaga surya, bayu atau angin, geothermal dan biomass di tangan para milenial kreatif bisa dikembangkan menggunakan berbagai teknologi, seperti aplikasi, penggunaan bio hidrogen, pengembangan rumput laut dan sebagainya. Bahkan, muncul ide penggunaan mikro organisme dan lithium sebagai sumber EBT,” papar Agus Pambagio.

Menurut Agus Sudibyo, kompetisi ini akan lebih bermakna apabila tidak berakhir pada penyerahan hadiah dan piagam untuk pemenang. “Lebih berharga jika ada tindak lanjutnya. Hendak diapakan dan dikemanakan gagasan-gagasan bagus dalam karya tulis ini?” katanya.

Dia mengusulkan, agar ada fellowship penelitian kepada pemenang yang karyanya masuk 10 terbaik kompetisi ini. Sehingga, mereka bisa melakukan riset lanjutan.

Baca juga : Tinton Soeprapto Raih Penghargaan Dari Mensos

Mamit Setiawan mengatakan, kompetisi jika dilakukan setiap tahun akan memajukan perkembangan EBT di tanah air. “Ide, inovasi, explorasi dan riset dari anak muda makin lama akan maju dan berkembang,” katanya.

Penanggungjawab Kompetisi sekaligus Founder SRE Zagy Yakana Berian mengatakan, 234 karya yang lolos seleksi awal, ditulis oleh mahasiswa dan anak-anak muda, rentang usia 19-25 tahun. Mayoritas mahasiswa dari universitas ternama di tanah air. Bahkan, beberapa diantaranya adalah mahasiswa berprestasi di kampusnya. Kompetisi ini adalah bagian dari event besar International Youth Summit for Renewable Energy atau disingkat IYSRE 2021.

Setelah Kompetisi menulis, masih ada sejumlah kegiatan lainnya, yaitu Ideathon, yakni kompetisi start-up di bidang energi baru terbarukan, penyelenggaraan Model United Nation khusus mengenai energi alternatif, juga ada Global Case Competition dan Geothermal Competition serta pameran virtual. [Ratnasusilo]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.