Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pertamina Lanjutkan Program Konversi LPG Bagi Nelayan dan Petani

Jumat, 25 Juni 2021 19:00 WIB
Tampak nelayan sedang melaut menggunakan konverter kit dan LPG sebagai bahan bakarnya. (Foto: Dok. Istimewa).
Tampak nelayan sedang melaut menggunakan konverter kit dan LPG sebagai bahan bakarnya. (Foto: Dok. Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) kembali melanjutkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas atau LPG bagi nelayan dan petani untuk tahun 2021.

Komitmen Pertamina ini tertuang dalam penandatangan pelaksanaan pekerjaan konversi BBM ke LPG oleh PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dengan jajaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Direktorat Jenderal Minyak dan Gas KESDM.

Baca juga : Anggota DPR Rahmad Handoyo Usulkan Sanksi Tegas Bagi Pelanggar Prokes Covid-19

Pada kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Jumali menyebutkan bahwa Pertamina telah dipercaya dan berkomitmen menjalankan program konversi BBM ke LPG bagi nelayan dan petani sejak tahun 2016.

“Terakhir, di tahun 2020 Pertamina berhasil menyelesaikan konversi BBM ke LPG bagi 25.000 nelayan yang tersebar di 42 kota/kabupaten serta bagi 10.000 petani di 24 kota/kabupaten. Di tahun ke-6 Pertamina menjalankan tugas konversi ini, kami optimis program konversi dapat berjalan sesuai rencana,” jelas Jumali.

Baca juga : Pimpinan DPD Usul Presiden Kembali Jadi Mandataris MPR

Penggunaan bahan bakar gas atau LPG sendiri memiliki beberapa kelebihan, sehingga program konversi ini terus diperluas. Pertama, LPG lebih murah daripada BBM per liternya dan dapat menghemat biaya operasional hingga 30-50 persen.

Kedua, perawatan mesin lebih mudah dan mesin yang lebih awet. Ketiga, aman bagi pengguna dan dalam penggunaannya. Keempat, emisi yang lebih rendah karena rantai karbon bahan bakar gas lebih pendek dibandingkan BBM. Yang kelima, paket konversi membantu ekonomi nelayan dan petani karena dibagikan kepada yang berhak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.