Dark/Light Mode

Perpusnas-Kementan Kolaborasi Cerdaskan dan Sejahterakan Masyarakat

Jumat, 18 Juni 2021 19:03 WIB
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pustaka dengan Kementan dan Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Jumat (18/6). (Foto: Dok. Perpusnas)
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pustaka dengan Kementan dan Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Jumat (18/6). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sedang menggencarkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dengan program ini, perpustakaan tidak hanya menyediakan koleksi sebagai pusat ilmu pengetahuan, melainkan juga berkontribusi dalam menyejahterakan masyarakat.

Sejak 2018, Perpusnas telah melaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang menyasar perpustakaan provinsi, kabupaten/kota, dan perpustakaan desa/kelurahan. Tercatat, sebanyak 2.900 perpustakaan sudah bertransformasi. Perpusnas pun terus melakukan pengembangan dengan menganggap kementerian/lembaga.

Baca juga : Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Perlu Ditingkatkan

Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi mengatakan, pihaknya harus melakukan kolaborasi dengan kementerian/lembaga maupun swasta, agar percepatan transformasi perpustakaan desa/kelurahan berbasis inklusi sosial bisa segera terlaksana. Salah satunya dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Guna mewujudkan ketersediaan layanan perpustakaan di seluruh Indonesia, sebagai implementasi dari strategi percepatan ini, dimulai dengan kerja sama Perpusnas dengan Kementerian Pertanian,” katanya, dalam peluncuran Transformasi Perpustakaan Desa/Kelurahan Berbasis Inklusi Sosial, di Gedung Pustaka, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/6). 

Baca juga : Perpusnas Luncurkan Akademi Literasi, Ruang Digital Tingkatkan Budaya Baca

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) dengan Kementan dan Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas.

Deni menjelaskan, dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, perpustakaan berperan sebagai pusat pemberdayaan sehingga masyarakat bisa melatih keterampilan. Perpustakaan tidak hanya menjadikan masyarakat cerdas, tetapi juga sejahtera melalui bahan bacaan yang berisikan konten life skills.

Baca juga : Penguatan Literasi Perlu Intervensi dan Kolaborasi Semua Pihak

Kepala Pustaka Abdul Basit menilai, program ini sangat relevan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui literasi. Dia menjelaskan, program ini bisa menjangkau masyarakat pedesaan, khususnya para petani. 

"Lebih dari separuh masyarakat Indonesia bekerja di sektor pertanian. Dengan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat, diharapkan dapat menjangkau petani yang ada di pedesaan. Jika program ini dilakukan, maka diharapkan dapat membantu. Karena tujuan kita sama yakni menyejahterakan masyarakat, bagi kami di Kementan tentu saja, khususnya masyarakat petani," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.