Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bawa-bawa Proyek Strategis Nasional

Pengusaha Ngarep Zero ODOL 2023 Ditunda

Rabu, 14 Juli 2021 15:24 WIB
Truk dengan muatan berlebih (ODOL). (Foto: Antara)
Truk dengan muatan berlebih (ODOL). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan zero Over Dimension Over Load (ODOL) pada awal 2023 berpotensi menghambat proyek-proyek strategis nasional seperti pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Alasannya, kebijakan itu akan memengaruhi industri semen, yang menjadi salah satu komponen utama dalam pembangunan infrastruktur.
 
Fredy Agung Prabowo dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mengatakan, kebijakan zero ODOL akan menyebabkan terjadinya penambahan armada cukup signifikan. Selain itu, juga akan terjadi pengurangan muatan sekitar 80 persen.
 
“Dengan penambahan armada yang sangat banyak, itu pasti akan menambah waktu angkut menjadi lebih lama. Sebab, di area pabrik akan terjadi antrean akibat waktu yang dibutuhkan untuk pengisian menjadi lebih lama. Kondisi itu akan berdampak untuk sampainya semen tepat waktu ke lokasi proyek,” kata Fredy, Rabu (13/7).
 
Jika semen itu terlambat tiba ke lokasi proyek, sambung Fredy, pembangunan juga akan terlambat. Termasuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah. “Akibatnya, ini pasti bisa menghambat percepatan pembangunan dari proyek-proyek infrastruktur pemerintah,” ucapnya.
 
Keterlambatan pembangunan proyek infrastruktur ini, lanjutnya, akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. Misalnya, hilangnya pendapatan pemerintah dari pajak, penundaan investasi, pengangguran tidak terserap, pertumbuhan ekonomi tidak terakselerasi, dan sekaligus menurunkan daya saing nasional.
 
Fredy mengatakan, Asosiasi Semen Indonesia sudah sepakat untuk mengajukan penundaan penerapan zero ODOL ini menjadi awal 2025. Dia mengklaim, hal itu juga sudah melalui kajian dengan akademisi. “Kajian itu sudah komprehensif terkait dengan yang dilakukan industri semen dalam hal ini dan dan juga apa yang harus dilakukan pemerintah,” ucap dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.