Dark/Light Mode

Mantap! Pertamina Hulu Indonesia Lampui Target Produksi Di Triwulan II/2021

Rabu, 4 Agustus 2021 17:02 WIB
Foto ilustrasi : Fasilitas produksi Regional Kalimantan Subholding Upstream. (ist)
Foto ilustrasi : Fasilitas produksi Regional Kalimantan Subholding Upstream. (ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sekaligus sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, berhasil mencapai tingkat produksi migas di atas target yang ditetapkan sampai triwulan kedua 2021.

PHI mencapai tingkat produksi rata-rata minyak sebesar 47,8 ribu barel per hari (mbopd) dan gas sebesar 658,3 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).

Direktur Utama PHI Chalid Said Salim menjelaskan, bahwa PHI terus melakukan langkah-langkah strategis dan operasional melalui investasi dalam kegiatan pemboran eksplorasi dan pengembangan, kegiatan pemeliharaan sumur, inovasi dan penerapan teknologi.

Selain itu, sinergi antara anak-anak perusahaan Pertamina, serta inisiatif penghematan biaya di seluruh elemen kegiatan operasi perusahaan.

Chalid mengatakan, sebagai pengelola wilayah kerja ex-terminasi yang telah dioperasikan lebih dari 50 tahun, PHI terus melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan cadangan dan produksi dari lapangan-lapangan migas yang sudah mature serta memelihara keekonomian aset.

Baca juga : Istana Sebut Pengecatan Ulang Pesawat Presiden Direncanakan Sejak 2019

"Kami berhasil menurunkan tingkat penurunan produksi alamiah (natural production declining rate) sumur-sumur migas yang saat ini sudah mencapai lebih dari 50 persen menjadi sekitar belasan persen saja,” jelas Chalid.

Disebutkan, kontribusi produksi migas Regional Kalimantan yang terbesar berasal dari wilayah kerja Mahakam yang dioperasikan oleh salah satu anak perusahaan PHI, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

"PHM berhasil mencapai kinerja produksi minyak 109,8 persen dan gas 110,5 persen dari target produksi migas yang sudah ditetapkan dengan rata-rata hingga Juni 2021 sebesar 26,8 mbopd untuk minyak dan sebesar 554,4 mmscfd untuk gas,” imbuh Chalid.

Menurut Chalid, sejak alih kelola di 1 Januari 2018 hingga 2020 lalu, PHM yang juga merupakan bagian dari Zona 8 Regional Kalimantan telah berhasil melaksanakan pemboran 268 sumur pengembangan untuk mempertahankan tingkat produksi, menambah cadangan migas, dan menahan laju penurunan produksi di WK Mahakam.

Tahun 2021 ini dan tahun depan, direncanakan akan dilakukan pemboran 2 sumur eksplorasi dan lebih dari 150 sumur pengembangan di WK Mahakam.

Baca juga : Sinergi Bareng Pertamina NRE, Pupuk Indonesia Jajaki Pengembangan Hidrogen

“Selain jumlah pemboran yang masif, kami pun menerapkan inovasi dalam pemboran dengan metode rigless di WK Mahakam, yaitu pemboran menggunakan hydraulic workover unit (HWU) untuk mengurangi penggunaan rig sebagai yang pertama di Indonesia," katanya.

Saat ini kata dia, HWU telah digunakan untuk pemboran lebih dari 5 sumur delta di Wilayah Kerja (WK). Dan, terbukti mampu menghemat hingga rata-rata 37 persen biaya pemboran yang menggunakan rig konvensional.

Dikatakan, PHM berhasil menerapkan beberapa inovasi lainnya untuk memaksimalkan penambahan cadangan dan produksi melalui kegiatan interpretasi seismik yang sistematis, efektif, dan efisien, pengelolaan sumur-sumur bertekanan rendah, serta reaktivasi dan optimalisasi sumur-sumur abandoned.

"Hal ini sekaligus membuktikan bahwa pertamina sanggup untuk mengelola wilayah kerja eks terminasi dengan sejarah sebagai major producer di Indonesia,” imbuh Chalid.

Terus Berinvestasi

Baca juga : Sambut Kedatangan Kloter Pertama Tim Bulutangkis Indonesia, Ini Pesan Ketum PBSI

Dalam hal investasi kapital, Chalid pun menjelaskan bahwa pada tahun 2020, PHI berhasil merealisasikan investasi sebesar 719 juta dolar AS.

Sementara tahun 2021 ini, rencana investasi kapital PHI melebihi tahun lalu, yaitu sebesar 869 juta dolar AS atau lebih dari 14 triliun rupiah.

“Kami di Pertamina berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam proyek-proyek pengembangan aset-aset migas yang ada saat ini sehingga dapat terus menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh negara dan memberikan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat Indonesia.”
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.