Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
PT PII Dukung Percepatan Infrastruktur Logistik Di Jawa Barat
Jumat, 20 Agustus 2021 13:07 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat adalah salah satu yang terbesar di Indonesia. Dalam investasi infrastruktur, Jawa Barat sedang membutuhkan 28 proyek Rumah Sakit baru untuk rasio pelayanan yang lebih baik, 18 proyek Sumber Daya Air, 9 proyek Instalasi Pengolahan Air Kawasan, Jalan Tol 10 dalam pembangunan dan 7 dalam perencanaan, 18 proyek Transportasi, 26 Proyek Energi serta 5 proyek Instalasi Pengolahan Limbah Padat.
"Kami mempunyai konsep bahwa dalam membangun Jawa Barat tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Karena kami mempunyai 8 pintu yang harus kita kejar yaitu APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN, Pinjaman Daerah, CSR, Obligasi Daerah dan kita sedang mendorong skema KPBU/PPP seluas-luasnya seperti di Legok Nangka serta pembangunan Rumah Sakit dan lain-lainnya serta Dana Keumatan," kata Ridwan Kamil.
Hal tersebut diungkapkan Emil saat seminar nasional Infrastruktur Forum, Road to West Java Investment Summit beberap waktu lalu. Seminar diselenggarakan Pusat Unggulan BUMN Center Universitas Padjadjaran dan Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan kegiatan. Temanya Dukungan Infrastruktur Logistik untuk Peningkatan Daya Saing dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat.
Kegiatan infrastruktur forum ini dilaksanakan dengan tujuan mendiskusikan langkah yang dibutuhkan agar rencana percepatan pembangunan infrastruktur terimplementasikan dengan baik dam berdampak pada perekonomian dan kemajuan Jawa Barat.
Baca juga : Pemprov DKI Targetkan Persentase Kasus Positif Di Bawah 5 Persen
Karena infrastruktur merupakan roda penggerak yang memiliki peran penting terhadap perekonomian dan juga peningkatan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat. Kegiatan ini juga bentuk perhatian dari seluruh stakeholder di Jawa Barat tentang upaya mengakselerasi pengembangan infrastruktur serta bersama-sama bersinergi dalam pengembangan infrastruktur di Tatar Priangan, serta mensinergikan antara Jabar utara dan Jabar selatan.
Hadir pula perwakikan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII, sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Direktur Utama PT PII Muhammad Wahid Sutopo, Staf Khusus Menteri Perhubungan Otto Ardianto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Dr. Herawanto dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ina Primiana.
Staf Khusus Bidang Pembiayaan dan Investasi Kementerian Perhubungan Otto Ardianto menekankan, pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur tapi membangun integrasi antar moda.
Disebutkan juga, kebutuhan investasi sektor transportasi mencapai Rp 1.300 triliun, sementara akibat pandemi menyebabkan dana hanya terealisasi sekitar Rp 266 triliun, sehingga dibutuhkan skema creative financing seperti skema Skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan juga penjaminan yang dibantu oleh PT PII.
Baca juga : Top, Pelumas Pertamina Eksis Dijual 14 Negara
Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo juga menyampaikan, kebutuhan pembiayaan infrastruktur dan terbatasnya APBN memerlukan investasi swasta lewat skema pembiayaan kreatif salah satunya melalui KPBU.
Dukungan Kementerian Keuangan disediakan untuk skema KPBU yaitu dengan fasilitas Project Development Facility, Skema Pembebasan Lahan (LMAN), Skema Pembiayaan Jangka Panjang (PT SMI) serta Penjaminan Pemerintah untuk Infrastruktur yang dimandatkan kepada PT PII yang diharapkan dapat mendukung bankability proyek ini dan memberikan kenyamanan untuk investor.
"Peran infrastruktur untuk penanganan pandemi Covid-19 semakin vital salah satunya lewat pengembangan Rumah Sakit Pendidikan oleh Universitas Padjajaran, dan juga infrastruktur jalan tol dalam mempercepat waktu tempuh logistik seperti penyediaan oksigen dari produsen di Jawa Barat dan Jawa Timur menuju ke daerah yang membutuhkan," lanjut Sutopo.
Infrastruktur jalan tol yang didukung PT PII seperti Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) memberikan dampak positif meningkatkan aksesibilitas ke kawasan Rebana Jabar Utara dan mempercepat akses warga Bandung ke Bandara Kertajati. Jalan Tol Jakarta Cikampek Elevated & Japek II Selatan menjadi opsi akses memperlancar arus penumpang dan barang antara Jakarta dan kawasan industri disepanjang jalan.
Baca juga : Program Inkubasi Magang Persiapkan Santri Hadapi Dunia Kerja
Selain itu, PT PII juga sedang memproses dukungan penjaminan untuk Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang akan membuka bottleneck akses menuju Jawa Barat bagian Selatan (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran dan Cilacap).
Kerjasama PT PII dengan universitas melalui kegiatan bersama dengan Unpad BUMN Center of Excellence, ITL Trisakti dan University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID) juga akan terus didorong untuk membantu Pemerintah Daerah Jawa Barat dan instansi terkait dalam hal peningkatan kapasitas dan pemahaman tentang skema pembiayaan kreatif dan pengembangan potensi proyek infrastruktur daerah.
"Melalui skema pembiayaan kreatif KPBU dan berbagai upaya strategis diharapkan dapat menjadi opsi bagi Pemerintah Daerah di Jawa Barat dalam membangun infrastruktur yang diperlukan masyarakat sebagai sarana pemulihan ekonomi Jawa Barat," pungkasnya. [MRA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya