Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

CBC Dukung BTN Jadi The Best Mortgage Bank Di Asia Tenggara

Senin, 30 Agustus 2021 08:12 WIB
CBC Dukung BTN Jadi The Best Mortgage Bank Di Asia Tenggara

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN, Erick Thohir mendorong PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk memiliki mortgage ecosystem yang mumpuni. Dengan begitu, BTN bisa menjadi bank perumahan terbaik (The Best Mortgage Bank), di kawasan Asia Tenggara.

President Director Center for Banking Crisis (CBC), Achmad Deni Daruri mengatakan, gagasan Menteri Erick sungguh brilian. Di mana, Bank BTN harus memiliki mortagage ecosystem yang berkualitas dan handal di tengah pandemi Covid-19.

"Mortage ecosystem merupakan suatu sistem yang menghubungkan seluruh stakeholder perumahan ke dalam suatu proses, atau platform yang berkelanjutan. Ide ini sangat brilian dan perlu mendapatkan dukungan penuh," papar Deni di Jakarta, Senin (30/8).

Konsep ini, kata dia, bakal berjalan mulus apabila Pemerintah Indonesia mampu belajar dari Amerika Serikat (AS). Ingatlah, RRC bahkan mencontek system mortgage di AS, namun gagal memberikan perumahan yang layak bagi warga migran pedesaan di perkotaan.  

Baca juga : Bank BJB Didaulat Jadi Indonesia Best Bank 2021 Versi Warta Ekonomi

"Tujuan dari organisasi (system mortgage) semacam itu adalah untuk mempromosikan standarisasi yang lebih besar dalam penjaminan pinjaman yang konsisten dengan aturan ATR, sambil memfasilitasi eksperimen yang diperlukan untuk memperluas kredit ke masyarakat yang saat ini kurang terlayani secara bertanggung jawab," tuturnya.

Dikatakan Deni, system mortgage semacam itu haruslah  bisa berperan ganda. Misalnya, menyediakan database terpusat untuk mengevaluasi praktik penjaminan dan validasi, menetapkan standar untuk mengevaluasi praktik penjaminan dan validasi, mempromosikan praktik penjaminan emisi yang efektif, identifikasi praktik underwriting yang tidak efektif, memfasilitasi uji tuntas dan tinjauan lembaga pemeringkat atas file pinjaman, memberikan kejelasan untuk memenuhi aturan QM dan/atau ATR, membantu pencetus mempertahankan klaim bahwa pinjaman bukan QM atau ATR, membantu investor merasa nyaman dengan risiko kewajiban penerima hak, dan memberikan stabilitas pada praktik pinjaman/investasi bahkan ketika persyaratan peraturan berubah.  

"Bank BUMN dengan spesialialisasi non perumahan tidak berpotensi dikembangkan menjadi organisasi tersebut sehingga hanya BTN yang memiliki potensi," tutur Deni.  

Untuk pinjaman konvensional, lanjut Deni, yaitu pinjaman yang bukan merupakan bagian dari program Pemerintah lainnya, kata dia, aturan regulator untuk hipotek yang memenuhi syarat (QM) menciptakan sistem trifurcated. 

Baca juga : PANDI Jadi Domain Nomor Satu Di Asia Tenggara

Di mana, pinjaman konvensional dapat memenuhi syarat untuk status pelabuhan aman QM dengan menunjukkan bahwa DTI (rasio utang terhadap pendapatan) kurang dari 43%, menggunakan pedoman yang relatif sempit.

Disetujui untuk dibeli oleh perusahaan yang disponsori pemerintah (GSE), dalam hal ini BTN atau GSE lainnya, namun bukan bank Pemerintah lainnya, di bawah standar penjaminan emisi apa pun yang dianggap sesuai oleh GSE. 

"Berasal untuk memenuhi standar kemampuan untuk membayar (ATR) yang lebih umum di luar kondisi aman QM. Pinjaman ini dapat berasal dari standar apa pun yang menurut pembuatnya akan tahan terhadap tantangan hukum di bawah aturan regulator ATR," imbuh Deni.

Pada saat yang sama, lanjutnya, karena QM telah membentuk kembali pasar pinjaman konvensional, terdapat perbedaan yang semakin besar dalam jumlah tinjauan pasca-penutupan dan persyaratan representasi untuk pinjaman yang dimaksudkan untuk dijual ke pasar sekunder.

Baca juga : Bonus Olimpiade, RI Tertinggi Kedua Di Asia Tenggara

Pembiayaan bagi BTN, kata Deni, agar memiliki skala ekonomis, maka sebagian saham Pemerintah di Bank Mandiri dan Bank BNI, harus dijual dan hasilnya disuntikan sebagai modal tambahan Pemerintah di BTN.

Setelah itu, BTN dapat ditawarkan kepada GSE di Singapura dan Amerika Serikat yang berkonsentrasi kepada pembangunan sektor perumahan agar mendapatkan tambahan suntikan modal lagi. 

"Bank BUMN lain harus legowo melepaskan bisnis perumahan dan permodalannya kepada BTN, serta menjadikanBTN menjadi bank besar yang berkualitas," pungkas Deni. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.