Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Menguat Tipis, Rupiah Dibuka Rp 14.263 Per Dolar AS
Senin, 6 September 2021 09:44 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Membuka pekan ini, rupiah masih perkasa. Rupiah dibuka Rp 14.263 per dolar AS atau menguat 0,07 persen dibanding perdagangan Jumat (3/9) di level Rp 14.273 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di Asia justru melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang turun 0,1 persen, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, won Korea minus 0,02 persen, baht Thailand turun 0,11 persen, peso Filipina turun 0,3 persen, dan dolar Singapura minus 0,07 persen.
Baca juga : PMI Manufaktur Naik, Rupiah Makin Perkasa
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya, naik tipis 0,05 persen menjadi 92,155. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,07 persen ke level Rp 16.903, terhadap poundsterling Inggris naik 0,04 persen ke level Rp 19.704, dan terhadap dolar Australia juga menguat 0,30 persen ke level Rp 10.580.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra melihat, sepanjang hari ini rupiah berpotensi menguat. Sebab penguatan rupiah akan didorong dari data pekerja AS non pertanian dan pegawai pemerintah atau non farm payroll (NFP) jauh di bawah ekspektasi pasar.
Baca juga : Tugu Insurance Raih Laba Rp 142,23 M
Menurut dia, data tenaga kerja AS di bawah ekspektasi pasar, sehingga memberikan keraguan ke pasar soal waktu pelaksanaan kebijakan pengetatan moneter AS ke depan, baik tapering atau kenaikan suku bunga.
“Jadi keraguan pasar ini bisa mendorong dolar AS ke zona merah. Alhasil, nilai tukar negara lain menguat, termasuk rupiah,” ujarnya, Senin (6/9).
Baca juga : Pertamina Raup Laba Rp 2 Triliun
Ia memproyeksi, potensi penguatan rupiah di kisaran Rp 14.200-14.230 per dolar AS dengan potensi resistance di Rp 14.300 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya