Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Rupiah pagi ini dibuka loyo lagi. Rupiah dibuka Rp 14.277 per dolar AS atau melemah 0,18 persen ke level dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.252 per dolar AS.
Tak cuma rupiah, mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar AS. Peso Filipina turun 0,05 persen, ringgit Malaysia minus 0,01 persen, won Korea minus 0,27 persen, dan dolar Singapura melemah 0,06 persen.
Baca juga : Dolar AS Ngamuk, Rupiah Kembali Loyo
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang saingannya terpantau menguat 0,09 persen ke level 92,741. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,07 persen ke level Rp 16.814, terhadap poundsterling Inggris naik 0,02 persen ke level Rp 19.584, dan terhadap dolar Australia juga menguat 0,06 di level Rp 10.467.
Analis pasar uang, Ariston Tjendra melihat, mata uang Garuda rupiah berpotensi melemah sepanjang hari ini. Ini lantaran, pasar kembali khawatir The Fed tetap melakukan pengetatan kebijakan moneter (tapering off) akhir tahun ini.
Baca juga : Dolar AS Masih Loyo, Rupiah Makin Ngegas
"Pasar kembali berhati-hati dengan prospek kebijakan moneter AS ke depan setelah pekan lalu mengantisipasi hasil data tenaga kerja AS yang di bawah perkiraan," jelas Ariston, Kamis (9/9).
Menurut Ariston, The Fed masih mempertimbangkan opsi tapering off karena melihat data ekonomi AS pada September-Desember 2021. Ia memproyeksi, rupiah bergerak dalam rentang support Rp 14.230 per dolar AS dan resistance Rp 14.300 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya