Dark/Light Mode

Diskon PPnBM Diperpanjang, Dharma Group Pede Industri Otomotif Bangkit Lagi

Jumat, 29 Oktober 2021 18:23 WIB
Industri komponen otomotif. (Foto: Ist)
Industri komponen otomotif. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Dharma Polimetal (Dharma Group), perusahaan manufaktur komponen otomotif milik Triputra Group optimistis, perpanjangan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan dan industri komponen otomotif.

Presiden Direktur Dharma Group, Irianto Santoso mengatakan, perpanjangan diskon PPnBM hingga 100 persen akan menciptakan multiplier effect pertumbuhan ekonomi.

“Dengan adanya perpanjangan PPnBM, hingga akhir tahun ini Dharma Group optimistis target pendapatan konsolidasi dapat mencapai Rp 2,8 triliun akan terealisasi lebih mudah dibandingkan dengan sebelum adanya perpanjangan PPnBM,” ujar Irianto, Jumat (29/10).

Menurut Irianto, optimisme manajemen Dharma Group berkaca dari dampak insentif PPnBM yang mulai berlaku pada Maret tahun ini. Bulan lalu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang menjadi sampai akhir tahun ini pemberian insentif PPnBM hingga 100 persen untuk kendaraan bermotor, dari rencana awal hanya sampai Agustus 2021.

Baca juga : KPK Perpanjang Penahanan Bupati Bintan Nonaktif Dan Anak Buahnya

Data penjualan 4W pada September 2021 mencapai 84.110 unit. penjualan ini  mencerminkan adanya perbaikan daya beli masyarakat.

Angka penjualan 4W sempat turun hingga titik nadir 3.600 unit pada Mei 2020. Tetapi berangsur membaik hingga di angka 49.200 unit pada Februari 2021. Lonjakan terjadi pada Maret 2021 ketika insentif PPnBM berlaku hingga angka 84.910 unit.

Kementerian Perindustrian mencatat penjualan komponen otomotif sempat turun tahun lalu hingga tinggal 20 persen dari periode sebelum pandemi. Angkanya mulai meningkat pada awal tahun sampai Maret 2021 yaitu menjadi 40-50 persen dari periode sebelum pandemi.

“Kenaikan semakin tajam menjadi 70-80 persen dari periode sebelum pandemi setelah insentif PPnBM diberlakukan pada Maret 2021,” ujarnya.

Baca juga : PMI Manufaktur RI Di Atas China, Menperin: Industri Bangkit Lagi

Industri komponen otomotif tersebut merupakan bisnis yang sangat luas. Dari mulai komponen kendaraan baru sampai komponen suku cadang pengganti dari masing-masing jenis kendaraan. Jenis kendaraan tersebut terbagi ke dalam segmen bermotor roda dua (2-wheeler), roda tiga (3W), 4W, hingga bus dan truk.

Dharma Group, salah satu pelaku industri manufaktur komponen otomotif, memproduksi komponen di seluruh segmen kendaraan tersebut. Dengan demikian, dampak dari membaiknya penjualan otomotif sejak awal tahun yang pemicu utamanya adalah insentif PPnBM juga tercermin dari kinerja keuangan perseroan sejak awal tahun ini.

Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,3 triliun sejak awal tahun ini hingga Juni. Capaian itu naik 46,36 persen dari capaian semester I-2020 senilai Rp 893 miliar.

Selain dari faktor penerapan PPnBM, Irianto menjelaskan kenaikan kinerja perseroan itu tidak lepas dari faktor lain seperti diperpanjangnya kebijakan uang muka (DP) 0 persen untuk kepemilikan kendaraan bermotor dan membaiknya aktivitas ekonomi periode September.

Baca juga : Partai Merkel Tumbang, Sayap Kiri Bangkit Lagi

Aktivitas ekonomi September yang membaik itu tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan yang mulai ekspansi sebesar 2,21 persen yoy serta PMI manufaktur yang berekspansi yaitu 52,2. Ditambah juga faktor semakin dilonggarkannya PPKM di hampir seluruh daerah di Indonesia sejak Agustus karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.