Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bersama Swasta, Kota Tegal Mengajak Masyarakat, Kelola dan Daur Ulang Sampah

Senin, 29 Maret 2021 18:32 WIB
Bersama Swasta, Kota Tegal Mengajak Masyarakat, Kelola dan Daur Ulang Sampah

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah peresmian pusat daur ulang sampah yang berlokasi di kelurahan Mintaragen pada 24 Februari lalu, Pemerintah Kota Tegal bersama dengan PT Trinseo Materials Indonesia dan PT Kemasan konsisten menjalankan program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” yang didukung oleh berbagai organisasi, seperti Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS); Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI); Ikatan Pemulung Indonesia (IPI); dan Responsible Care Indonesia.

Wakil Walikota Tegal, Muhammad Jumadi menyampaikan bahwa dengan adanya pusat daur ulang sampah diharapkan akan membantu mengurangi besarnya volume sampah, terutama sampah plastik ke TPA, dan juga mampu berperan dalam mencapai ekonomi sirkular.

Baca juga : Ke Gibran Banyak Pejabat Mendekat, Ke Solo Banyak Proyek Yang Merapat

“Saat ini program pengelolaan dan daur ulang sampah sudah dilaksanakan di TPS 3R kelurahan Mintaragen. Untuk kedepannya, Kota Tegal menargetkan program ini juga dapat dilaksanakan pada tingkat rumah tangga, sehingga diharapkan hanya sampah-sampah residu yang tidak dapat 
diolah saja yang akan berakhir di TPA. Melalui edukasi yang tidak pernah putus, kami memaparkan kegiatan-kegiatan daur ulang sampah, misalnya cara mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan.” tutur Muhammad Jumadi melalui webinar bertajuk “Upaya Kelola Sampah dan Daur Ulang Kota Tegal dalam  Mendorong Ekonomi Sirkular” yang dipandu oleh Hanggara Sukandar, Sustainability Director dari Responsible Care Indonesia.

Menanggapi permasalahan tersebut, Wahyudi Sulistya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) menjelaskan, “masyarakat tidak bisa mengandalkan alam atau lingkungan untuk mengurai sampah plastik. Mulai dari diri sendiri, bisa dari skala rumah tangga. Pada kondisi seperti sekarang, masyarakat harus belajar untuk mengelola, memilah-milah jenis sampah dan juga mendaur ulang sampah plastik untuk turut mendorong ekonomi sirkular.”

Baca juga : Sambil Undi Giveaway Putaran Ke-24, Bamsoet Ajak Masyarakat Tetap Tenang

Mendukung pernyataan Wahyudi, Hery Yusamandra, Program Manajer dari Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), menjelaskan bahwa saat ini teknologi sudah semakin canggih dengan ketersediaan mesin yang dapat mengolah sampah plastik dalam waktu yang singkat menjadi produk baru, misalnya briket melalui mesin predator sampah yang sudah dijalankan oleh pusat daur ulang sampah plastik Kota Tegal.

Responsible Care® Indonesia (RCI), sebagai salah satu organisasi pendukung program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!” yang diwakili oleh Edi Rivai, Chairman dari Responsible Care® Indonesia memaparkan tujuan ekonomi sirkular melalui upaya pengelolaan dan daur ulang sampah. “Ekonomi sirkular bertujuan untuk memaksimalkan siklus penggunaan material untuk meminimalisir produksi sampah dengan recovering dan menggunakan kembali berbagai macam produk dan material berulang kali secara sistematik.” ucapnya.

Baca juga : Bamsoet Kutuk Bom Gereja Katedral Makassar, Ajak Masyarakat Tak Terpancing

Edi kembali menjelaskan bahwa benar adanya jika penerapan pengelolaan dan daur ulang sampah plastik di Indonesia memiliki berbagai tantangan, mulai dari hal teknis dimana penggunaan multi-material membuat sulit untuk didaur ulang, infrastruktur yang masih minim, kebiasaan konsumen yang masih buruk, dan juga regulasi pemerintah kontra produktif. Maka dari itu, implementasi daur ulang sampah bisa dimulai dari pemilihan sampah yang berasal dari sumbernya.Implementasi Zero Waste Office Management pada Head Office dan Pabrik bisa dilakukan untuk mengurangi sampah yang tidak terkelola dan kemudian menumpuk di TPA. Sampah yang telah terpilah akan dikumpulkan dan dikelola secara terpisah sesuai dengan jenis material masing-masing. Adapun sistem ini telah dijalankan oleh salah satu anggota RCI dan tercatat bahwa pada periode Januari - September 2020 berhasil mengurangi sampah sebanyak 53% ke TPA,” tutup Edi. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.