Penanganan Covid-19 Di Desa Lebih Ampuh

RM.id  Rakyat Merdeka - Semangat kebersamaan dan gotong royong warga desa, terbukti ampuh menghadapi pandemi Covid-19. Penanganan yang dilakukan secara masif di 74.961 desa lebih sederhana. Tapi, lebih efektif.

“Budaya gotong-royong semakin memudahkan penanggulangan Covid di desa,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, kemarin.

Baca juga : Apel Kasatwil, Kapolri Minta Capaian Positif Penanganan Covid Dipertahankan

Menurutnya, membangun adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat desa, dengan basis data mikro lebih sederhana. Apalagi, kondisi sosial di masyarakat desa juga mempengaruhi penanganan Covid-19 di desa.

“Dalam penanganan level desa dengan berbasis data mikro, masalah-masalah itu bukan hanya dibicarakan, tapi dilihat, bahkan bisa dipeluk,” ucapnya.

Baca juga : Wapres Akan Resmikan Monumen Pahlawan Covid Di Bandung

Pria yang biasa disapa Gus Halim ini menjelaskan, ketika berbicara soal Covid-19 di desa, masalahnya sudah jelas. Karena itu, pada awal Covid muncul, kementeriannya sigap mengeluarkan berbagai kebijakan.

Di antaranya, membentuk relawan desa lawan Covid-19. Diksi relawan dipakai lantaran budaya gotong royong. Hal itu terbukti ampuh. Meski Dana Desa digulirkan, budaya gotong royong tak luntur.

Baca juga : Poros Jakarta-Den Haag Beri Solusi Penanganan Banjir Di DKI

Pada saat menghadapi Covid pada awal 2020, menurutnya, Kemendes PDTT juga langsung menginstruksikan atau mengeluarkan surat edaran pembentukan relawan desa lawan Covid-19 yang diketuai oleh kepala desa dan wakilnya adalah ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.