Dark/Light Mode

Kementan Dan Komisi IV DPR Komitmen Majukan Hortikultura Di Maluku Utara

Kamis, 30 Desember 2021 09:29 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat kunjungan kerja memantau situasi harga pangan di Kota Ternate, Rabu (29/12)/Ist
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat kunjungan kerja memantau situasi harga pangan di Kota Ternate, Rabu (29/12)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Fraksi Partai Golkar Alien Mus bersama Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan kunjungan kerja ke Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan (28/12).

Kunjungan tersebut turut dihadiri Wali Kota Ternate, Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara dan Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan serta anggota DPRD setempat. 

Selain dialog dengan puluhan petani, dilakukan panen tomat bersama di Kelurahan Loto, Kota Ternate, dilanjutkan peninjauan kawasan hortikultura di Kelurahan Mareku, Kota Tidore Kepulauan. 

Dalam kunjungannya, Alien Mus menyatakan komitmennya untuk memajukan sektor pertanian di provinsi Maluku Utara khususnya komoditas hortikultura. 

“Kota Ternate adalah pintu gerbang utama Maluku Utara. Selain pala dan cengkeh, saatnya kitorang majukan hortikultura di Maluku Utara. Kuncinya, komunikasi dan kerja sama dari semua pihak terkait," kata legislator perempuan asal Maluku Utara tersebut. 

Khusus Kota Ternate, kata dia, problem utamanya adalah ketersediaan air dan pupuk organik, sangat dibutuhkan dukungan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). 

Baca juga : Kawasan KBT Ditutup Total Di Malam Tahun Baru

Sementara di Tidore sudah berkembang pertanian hidroponik oleh para petani milenial, namun masih terbatas lahan dan modalnya.

Kota Tidore Kepulauan merupakan salah satu sentra utama cabe, bawang merah, tomat, tanaman hias hingga sukun.

“Ini perlu dukungan Pemda dan Kementan, agar ketergantungan pasokan dari daerah lain bisa dikurangi," katanya.

Selain bantuan fisik, dari hasil jaring aspirasi yang dilakukan pihaknya, Alien Mus meminta Kementan lebih banyak lagi memberikan bimbingan teknis kepada petani hortikultura.

Menurutnya, Bimtek sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, kapasitas dan kompetensi petani hortikultura di Maluku Utara, termasuk penjelasan mengenai program-program prioritas pemerintah.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, usai menyerahkan paket bantuan benih aneka sayuran menyebut, pihaknya sangat mendukung pengembangan hortikultura di Maluku Utara. 

Baca juga : I3L Gelar Wisuda Virtual, Komitmen Kembangkan Kolaborasi Industri

Prihasto mengatakan, Ditjen Hortikultura memiliki 3 program unggulan yang meliputi produksi, hilirisasi dan pemasaran. 

Menurutnya, produksi berupa pengembangan Kampung Hortikultura, yaitu buah-buahan, sayuran, florikultura atau tanaman hias serta tanaman obat. 

“Luasannya 5 sampai 10 hektar per kampung atau desa. Hingga tahun 2022 ditargetkan terbentuk lebih dari 3.000 Kampung Horti," ujarnya. 

Terkait program hilirisasi, Kementan mendorong penumbuhan UMKM melalui fasilitasi bangsal pascapanen, sarana pengolahan, alat angkut hingga sarana penyimpanan cold storage jika sudah berkembang. 

Sampai akhir tahun 2022, ditargetkan terbentuk 440 UMKM baru hortikultura di seluruh Indonesia. Kementan akan mengawal agar sarana yang diberikan betul-betul dimanfaatkan melalui telemonitoring CCTV yang terkoneksi dengan Horticultural Warm Room (HWR).

Terkait pemasaran, Kementan akan memfasilitasi promosi dan akses pemasaran baik di dalam maupun luar negeri.

Baca juga : Mentan Perkuat Pengembangan Komoditas Hortikultura Hingga Hilirisasi

Prihasto mengatakan, syarat untuk bisa mendapat alokasi bantuan, angara lain bahan baku tersedia, petani harus semangat dan ada dukungan pemda setempat. 

“Ketiganya harus ada supaya bantuan bisa tepat guna dan bermanfaat. Selain itu, usulan harus terkonsep dengan baik," tandasnya. 

Berdasarkan catatan Kementan, produksi bawang merah dan aneka cabe di Maluku Utara masih defisit. 

Selain itu, produktivitasnya juga masih dibawah rata-rata nasional. Kecuali tomat yang tercatat sudah surplus yang produktivitasnya juga sudah cukup baik sekitar 7,8 ton per hektare. 

“Ke depan perlu didorong lagi bimbingan teknis kepada petani dan petugas untuk memacu produktivitas sayuran di Kota Ternate-Tidore Kepulauan dan Maluku Utara pada umumnya," ucap Prihasto. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.