Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wapres: Pemerintah Dorong Pengembangan Industri Kesehatan Syariah

Senin, 28 Februari 2022 20:13 WIB
Wapres KH Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)
Wapres KH Ma`ruf Amin (Foto: Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi dan keuangan syariah dipercaya menjadi instrumen penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional di berbagai sektor, termasuk pelayanan kesehatan. Bagi umat Islam, pelayanan kesehatan yang sesuai prinsip syariah akan meningkatkan kenyamanan sekaligus keimanan, terutama di masa pandemi Covid-19. Dengan potensi besar tersebut, muncul kebutuhan yang tinggi untuk menghadirkan sistem pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kaidah Islam di Indonesia.

“Pemerintah terus mendorong pengembangan industri kesehatan syariah yang akan mendukung kekuatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” ucap Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin, saat memberikan keynote speech secara virtual pada acara Webinar Nasional “Peran Rumah Sakit Syariah dalam Penguatan Ekosistem Ekonomi Syariah di Indonesia” yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF SYENTRA) Banten, Senin (28/2), seperti dikutip wapresri.go.id.

Wapres mengungkapkan, menurut data Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI), per 12 Januari 2022, terdapat 3.120 rumah sakit di Indonesia, baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Sekitar 500 RS menjadi anggota MUKISI.

Baca juga : Bamsoet: Perlu Regulasi Dan Penegakan Hukum Aset Kripto Dan Digital Trading

Dari 71 rumah sakit syariah yang ada di Indonesia, hanya 24 yang telah mendapatkan sertifikat resmi. Selebihnya, ada 9 rumah sakit dalam proses prasurvei, 18 pendampingan, 2 re-sertifikasi syariah, dan 18 sedang proses mendaftar pendampingan.

Wapres berharap, industri kesehatan syariah tidak hanya melibatkan institusi penyedia layanan kesehatan syariah seperti rumah sakit. Tetapi juga penyedia fasilitas seperti alat kesehatan, obat-obatan, dan farmasi.

“Ke depan, diharapkan semakin banyak tersedia layanan kesehatan syariah yang terstandardisasi dan produk-produk halal dalam industri kesehatan,” tuturnya.

Baca juga : Pacific Paint Raih Penghargaan Indonesia Property & Bank Award XVI 2022

Wapres mencermati, saat ini rumah sakit menghadapi beban ganda pelayanan kesehatan. Selain memberikan pelayanan kesehatan pasien umum, juga harus memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19.

“Untuk itu, rumah sakit harus membuat berbagai inovasi agar tetap mampu memberikan pelayanan kesehatan dengan baik dan optimal, serta memanfaatkan digitalisasi pelayanan kesehatan seperti telemedicine. Sekalipun beban rumah sakit meningkat di masa pandemi, saya berharap rumah sakit tetap mengedepankan kualitas/mutu pelayanannya, termasuk rumah sakit syariah,” imbaunya. 

Di sisi lain, Wapres menjelaskan bahwa Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan rumah sakit. Salah satunya melalui transformasi sistem rujukan atau rumah sakit.

Baca juga : Jelang Presidensi G20, Pemerintah Pastikan Fasilitas Kesehatan Sudah Siap

“Transformasi dilakukan antara lain melalui akreditasi rumah sakit, sister hospital dengan rumah sakit unggulan di luar negeri, pengembangan center of excellence, serta pendidikan dan penelitian,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar masyarakat dapat berkontribusi dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya bagi STIF SYENTRA agar dapat mengembangkan riset dan kajian di bidang industri kesehatan syariah. “Saya mengajak partisipasi seluruh pihak untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air,” pesannya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.