Dark/Light Mode

Bamsoet Dorong Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Jumat, 25 Februari 2022 10:16 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Panitia HIPMI Syariah Conference, di Jakarta, Kamis (24/2). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) menerima Panitia HIPMI Syariah Conference, di Jakarta, Kamis (24/2). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung rencana penyelenggaraan HIPMI Syariah Conference dengan tema 'Ekonomi Syariah sebagai Lentera Kebangkitan Ekonomi Pasca Covid-19', pada 28 Maret 2022, di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia. Acara ini menjadi penguat untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia, sebagaimana seringkali disampaikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang, menerangkan, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia, sebagaimana dilaporkan Global Religious Futures yang memprediksi pada 2020 penduduk Muslim di Indonesia mencapai 229,6 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total penduduk Indonesia serta 13 persen dari populasi Muslim dunia, pengembangan potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar.

"Tidak hanya memajukan berbagai sektor ekonomi syariah seperti industri keuangan, media dan rekreasi, produk farmasi, kosmetika, mode, makanan, hingga perjalanan ramah muslim, HIPMI Syariah Conference juga bisa mengembangkan Kripto Syariah, yang pada akhirnya bisa bermuara kepada pembentukan Bursa Kripto Syariah. Mengingat aktivitas digital trading dan aset kripto saat ini sedang digandrungi para pelaku ekonomi, khususnya para generasi muda berusia 30 tahunan. Indonesia bisa menjadi leader dalam melahirkan perdagangan kripto syariah sekaligus bursa kripto syariah," ujar Bamsoet usai menerima Panitia HIPMI Syariah Conference, di Jakarta, Kamis (24/2).

Baca juga : Bersama FoodCycle, McDonald’s Indonesia Kelola Surplus Makanan

Pertemuan ini diikuti Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI Anta Ginting, Ketua HIPMI Syariah Conference Ibnu Riyanto, Wakil Ketua Panitia  HIPMI Syariah Conference Marviarum, dan Sekertaris HIPMI Syariah Conference Noviyanti Setiyaningsih.

Ketua DPR ke-20 ini memaparkan data Kementerian perdagangan yang mencatat pelanggan aset kripto yang terdaftar di Indonesia sudah mencapai 11,2 juta. Melesat jauh dibanding tahun 2020 yang berkisar di bawah 5 juta orang. Sepanjang tahun 2021, transaksi aset kripto sudah mencapai Rp 859,4 triliun, atau rata-rata per hari mencapai Rp 2,3 triliun. Naik signifikan dari periode 2020 sebesar Rp 65 triliun. Menjadi yang terbesar di Asia Tenggara serta posisi 30 di dunia.

"Sementara, Laporan The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 mengungkapkan, dalam hal pengembangan ekonomi syariah, Indonesia selalu naik peringkat. Dari peringkat ke-10 dunia di tahun 2018, menjadi peringkat ke-5 dunia di tahun 2019, meningkat kembali menjadi peringkat ke-4 dunia di 2020. Besarnya geliat ekonomi syariah tersebut, jika didukung dengan hadirnya kripto syariah, akan menghasilkan terobosan yang luar biasa bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia," papar Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Dorong Golkar Purbalingga Hadirkan Desa Wisata Agro Dan Digital

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mendorong agar HIPMI Syariah Conference juga harus bisa melahirkan roadmap pengembangan Entrepreneur Syariah. Didukung Kementerian Ketenagakerjaan yang harus menyiapkan pendidikan vokasi syariah serta Kementerian Koperasi dan UKM yang membuat taksonomi UMKM yang bisa dikembangkan berbasis syariah, seperti di kalangan pondok pesantren.

The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 mencatat peran Indonesia dalam  tujuh sektor ekonomi syariah dunia sangat kuat. Misalnya pada sektor makanan halal, dari total 1,17 triliun dolar AS yang dikeluarkan oleh 1,9 miliar penduduk Muslim dunia. Sebesar 144 miliar dolar AS di antaranya berputar di Indonesia.

"Dari 66 miliar dolar AS ekonomi syariah pada sektor Kosmetika Halal, sebesar 4 miliar dolar AS di antaranya berputar di Indonesia. Ditambah dari sekitar 2,88 triliun dolar AS Industri Keuangan Syariah dunia, sebanyak 99,2 miliar dolar AS di antaranya berputar di Industri Keuangan Syariah Indonesia," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.