Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Masih Ada Budaya Menjodohkan Anak
Pernikahan Dini Bisa Picu Kasus Stunting
Jumat, 22 Juli 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mewanti-wanti dampak buruk dari pernikahan dini. Apa itu? Yakni, kasus stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Femmy Eka Kartika Putri saat memberi arahan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Femmy mengatakan, Kabupaten Temanggung merupakan kabupaten dengan kasus pernikahan anak yang tinggi. Tingginya angka pernikahan dini bagi sebagian keluarga pasangan muda memberikan dampak yang tidak baik.
“Pernikahan dini di sini mencapai ratusan kasus. Fenomena ini menyebabkan angka stunting di Kabupaten Temanggung ikut tinggi,” ungkap Femmy, dalam keterangannya kemarin.
Baca juga : Duet Prabowo-Puan Ditolak Banteng Tua
Dia berharap, masyarakat bisa menyadari bahwa pernikahan di usia yang sangat amat muda tanpa persiapan matang rawan memicu masalah besar.
Dia mendapat informasi, salah satu faktor penyebab pernikahan dini di Temanggung tinggi karena masih adanya budaya dijodohkan.
“Ada berbagai alasan para orang tua ini menjodohkan anaknya,” ujarnya.
Menurut Femmy, tingginya kasus pernikahan anak di sana merupakan pintu masuk berbagai isu permasalahan. Diperlukan kajian yang fokus pada Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis keluarga, perempuan, dan anak.
Baca juga : Mandat Mega Ke Puan, Pengamat: Pesan Untuk Persiapkan Diri Di Pilpres 2024
Kajian juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana upaya inovatif kewirausahaan pemuda pasca-pandemi di Kabupaten Temanggung.
Kemenko PMK mendorong agar program-program di Kabupaten Temanggung berfokus pada 1.000 hari pertama kehidupan sampai lansia untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Kemenko PMK telah menggelar rapat koordinasi pembahasan hasil kajian tentang peningkatan sumber daya manusia berbasis keluarga, perempuan dan anak.
Kementerian yang dipimpin Muhadjir Effendy ini juga berbagi pandangan seputar inovasi kewirausahaan pemuda pasca pandemi di kabupaten Temanggung.
Baca juga : KSP Minta Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Cegah Stunting
Kajian dilaksanakan tim yang dipimpin oleh Sosiolog Universitas Indonesia Prof Paulus Wirutomo.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya