Dark/Light Mode

KSP Minta Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Cegah Stunting

Jumat, 8 Juli 2022 13:26 WIB
Tenaga Ahli Utama KSP, Brian Sri Prahastuti
Tenaga Ahli Utama KSP, Brian Sri Prahastuti

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden KSP) Brian Sri Prahastuti menegaskan, imbauan Presiden Joko Widodo untuk mengoptimalkan pekarangan sebagai upaya penurunan stunting sangat beralasan. Sebab, berdasarkan data The State on Food Security and Nutrion (SOFI) pada 2021 menyebutkan, makanan yang dikonsumsi rumah tangga di Indonesia belum mencapai kecukupan, baik dari aspek jumlah maupun keragamannya.

"Hal itu yang membuat risiko kekurangan gizi pada anak berusia di bawah lima tahun cukup tinggi,” kata Brian, di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (8/7).

Seperti diketahui, pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, di Kota Medan Sumatera Utara, Kamis (7/7), Jokowi menekankan, pentingnya optimalisasi pekarangan untuk penurunan stunting.Yakni, dengan memanfaatkan lahan-lahan sekecil apapun untuk menanam dan memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari, sehingga bisa memenuhi asupan gizi dan penurunan stunting mencapai minimal 14 persen pada 2024 bisa dicapai.

Brian mengatakan, salah satu penyebab terbesar stunting adalah minimnya akses terhadap pangan bergizi.

Baca juga : PT MSK Harap Dalang Sebenarnya Terungkap

Untuk itu, pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan yang beragam dan bergizi bagi keluarga menjadi sangat penting, sebagai upaya intervensi sensitif dalam penanganan stunting.

"Selain bermanfaat bagi pemenuhan pangan yang bergizi, bertanam di pekarangan juga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga,”ujarnya.

"Jadi manfaatkan pekarangan di rumah semaksimal mungkin untuk bisa menghasilkan pangan bagi kebutuhan keluarga. Mari kita lawan stunting dari pekarangan,” seru Brian.

Pada kesempatan itu, Brian juga memastikan, Pemerintah terus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting di Indonesia.

Baca juga : Mendes PDTT Ajak Media Publikasikan Perkembangan Pembangunan Desa

Ia menyebut satgas percepatan penurunan stunting di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota tidak henti-hentinya melakukan pendampingan kepada masyarakat, terutama pada calon-calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, dan balita di bawah dua tahun (baduta).

Upaya tersebut, katanya , telah berhasil menurunkan stunting dari 27,6 persen pada 2019 menjadi 24,4 persen pada 2021.

"Dengan kerja keras semua pihak, kami yakin target penurunan stunting 14 persen pada 2024 bisa tercapai,” tegas Brian.

Sebagai informasi, penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Baca juga : Minat Masyarakat Mendaftar MyPertamina Membludak, KSP Kasih Jempol

Dasar hukumnya, yakni Peraturan Presiden No 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. KSP yerus melakukan monitoring, evaluasi, dan verifikasi lapangan, agar program penurunan stunting sesuai dengan visi dan misi Presiden.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.