Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kumpulkan Asosiasi Industri

Menperin Gercep Antisipasi Gejolak Ekonomi Global

Jumat, 5 Agustus 2022 07:55 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) menyalami Ketua Gaikindo Nangoi, sebelum menggelar diskusi dengan para pimpinan asosiasi industri di Jakarta, Kamis (4/8/2022). (Foto: Istimewa)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) menyalami Ketua Gaikindo Nangoi, sebelum menggelar diskusi dengan para pimpinan asosiasi industri di Jakarta, Kamis (4/8/2022). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, ekonomi global sedang bergolak dan bergejolak. Mengantisipasi hal tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita gercep alias gerak cepat menyiapkan beragam antisipasi.

Salah satunya, kemarin, Agus melakukan pertemuan dengan asosiasi-asosiasi industri untuk membahas gejolak ekonomi global dan antisipasi sektor industri dalam menghadapi kondisi tersebut.

Pasalnya, di masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, dunia juga menghadapi konsekuensi dari kondisi geopolitik. Salah satu akibatnya yakni ketidakpastian energi dan pangan.

Baca juga : Menkeu: Hati-hati, Pelemahan Ekonomi Global Pasti Terjadi

“Setidaknya, terdapat tiga aspek yang perlu menjadi fokus dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing industri serta antisipasi dampak perekonomian global. Yaitu, terkait situasi geopolitik, nilai tukar, serta persepsi kepercayaan industri,” ujar Agus di depan para pimpinan asosiasi industri di Jakarta, kemarin.

Sejumlah asosiasi industri yang hadir, yakni Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPA Kosmetika), Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), serta Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Selanjutnya, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), dan Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (GABEL).

Baca juga : Bukit Podomoro Gercep Groundbreaking Premium Club House

Melalui pertemuan dengan asosiasi-asosiasi industri tersebut, Agus berharap memperoleh input dari para pelaku industri, sehingga dapat merumuskan kebijakan tepat bagi upaya peningkatan daya saing dan produktivitas sektor industri dalam negeri. Serta untuk mengantisipasi arah perkembangan ekonomi global.

Agus menjelaskan, krisis geopolitik yang disebabkan perang Rusia dan Ukraina menyebabkan peningkatan harga energi, serta bahan baku lainnya yang dibutuhkan sektor industri.

Situasi geopolitik lainnya juga terjadi di wilayah Laut China Timur. Kondisi tersebut mempengaruhi rantai suplai industri serta ekspor sektor manufaktur Indonesia.

Baca juga : OJK Dan Industri Jasa Keuangan Kompak Kembangkan Ekonomi Hijau

Ekspor sektor manufaktur juga terpengaruh oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tujuan, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.

Besarnya volume ekspor Indonesia dan negara-negara kompetitor ke China dapat berpengaruh kepada pasar domestik. Dengan kondisi perekonomian China yang sedang tidak stabil, negara-negara tersebut akan mencari pasar lain sebagai tujuan ekspor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.