Dark/Light Mode

Di Pertemuan Covax, Indonesia Dorong Percepatan Vaksinasi Global

Kamis, 9 Juni 2022 10:00 WIB
Menlu, Retno Marsudi memimpin pertemuan Covax AMC EG, Rabu (8/6/) secara virtual. (Foto: Humas Kemlu)
Menlu, Retno Marsudi memimpin pertemuan Covax AMC EG, Rabu (8/6/) secara virtual. (Foto: Humas Kemlu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi bersama dengan Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia kembali  memimpin pertemuan Covax Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG). Pertemuan tersebut digelar secara virtual, Rabu (8/6).

Dalam pertemuan itu, Retno menyoroti kesenjangan vaksinasi Covid-19 yang masih terjadi meskipun pasokan vaksin global sudah memadai.

“Kesenjangan vaksin masih terjadi. Banyak orang dengan risiko tinggi di negara berpendapatan rendah belum divaksin. Jumlah dosis vaksin yang tersedia masih belum bisa diimbangi oleh tingkat penyerapannya,” ujarnya.

Baca juga : Dukung 5 Petarung Indonesia, Mola TV Gratiskan Tayangan Bertajuk Road To UFC

Secara global, hampir 12 miliar dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan, dan pasokan vaksin yang tersedia saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi global. 

Retno pun menekankan, kembali pernyataan Presiden Joko Widodo pada Covax AMC Summit bulan April 2022 lalu, mengenai pentingnya untuk segera mendorong vaksin menjadi vaksinasi.

Menlu RI menegaskan, diperlukan pembaharuan fokus global terhadap dua hal penting, yaitu memberi prioritas pendanaan pada upaya vaksinasi serta mengintegrasikan vaksinasi Covid-19 ke dalam intervensi kesehatan lainnya.

Baca juga : Bantai Wakil India, Chico Melaju Babak 16 Besar

Lebih lanjut Retno menyampaikan, Covax saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari arsitektur kesehatan global. Keberadaan Covax menjadi penting karena dua hal, yaitu perlu dipeliharanya solidaritas multipemangku kepentingan di tingkat global dan perlu dilestarikannya akses yang setara terhadap solusi kesehatan, khususnya bagi negara-negara berkembang.

“Ini adalah alasan fundamental kenapa Covax harus terus ada setelah 2022 dan usai pandemi,” tegas Retno.

Covax AMC merupakan mekanisme global yang bertujuan menyalurkan vaksin secara gratis kepada negara anggotanya, yaitu 92 negara berpendapatan menengah ke bawah dan berpendapatan rendah.

Baca juga : Dorong WNI Manfaatkan Visa High Potential Individual

Secara keseluruhan, Covax hingga kini telah mengirimkan 1,5 miliar dosis vaksin ke 144 negara dan 88 persen di antaranya dikirimkan ke 87 negara AMC.Indonesia, hingga 3 April 2022, telah menerima 130,66 juta dosis vaksin dari skema mekanisme Covax  AMC maupun skema dose-sharing bilateral.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.