Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Airlangga Hartarto ternyata pintar sekali berkelakar. Dalam bahasa Inggris pula. Celetukannya spontan dan cerdas. Sampai-sampai ratusan profesor yang mendengar ceramahnya di kampus terkenal di Singapura, ngakak-ngakak.
“Running is very dangerous. You cannot running for your life. You cannot running from reality. You have to walk through life. (Lari sangat berbahaya. Anda tidak bisa berlari untuk hidupmu. Anda tidak bisa lari dari kenyataan. Anda harus berjalan melalui kehidupan),” kata Airlangga, menanggapi pertanyaan tentang peluangnya running sebagai calon presiden di 2024. Jawaban itu, memecah suasana yang serius. Hadirin tertawa.
“Itu masih September 2024. We are working G20. ASEAN. Kita akan membuatnya berhasil. Baru kita bicara itu,” tegasnya. Hadirin tertawa lagi.
Airlangga menyampaikan public lecturer di Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Park Royale Collection Marina Bay selama dua jam, dengan tema: Indonesia, Singapore, ASEAN and the New Asian Landscape. Lalu berlanjut ke Ministerial Dialogue di National University of Singapore, di Shaw Foundation Alumni House Auditorium, dengan tema: Driving Indonesia’s Next Leap Forward: Economic Transformation and Structural Reforms.
Di kedua tempat itu, Airlangga diundang sebagai satu-satunya pembicara. Memberikan paparan, lalu tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan cukup pedas dan tajam. Mulai dari UU Cipta Kerja, Ibu Kota Negara, CPO sampai soal mie instan. Termasuk soal pencapresan, karena mereka tahu Airlangga juga menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.
Baca juga : INES: Airlangga Dijagokan Masyarakat Jadi Penerus Jokowi Bangun Indonesia
Maklum saja, yang hadir di situ adalah para akademis, pengamat, pemerintahan dan media massa. Dari mahasiswa sampai profesor. Ada pengusaha, dan sejumlah warga Indonesia yang berkarir di Singapura.
Menko Perekonomian menjelaskan keberhasilan Indonesia menangani pandemi Covid-19 dengan jurus gas dan rem (brake and gas policy framework). Kebijakan yang menjaga keseimbangan antara protokol kesehatan masyarakat dan memulihkan kehidupan ekonomi.
Kata Airlangga, bicara di kampus Indonesia dan kampus asing sangat berbeda. “Memaparkan strategi penanganan Covid-19 di Indonesia lebih mudah. Karena dialami sehari-hari dan relate. Sedangkan di kampus asing, kita harus menjelaskan kehebatan Indonesia dalam pengendalian Covid. Ada 17 ribu pulau, tantangannya luar biasa dalam pendistribusian vaksin dan obat-obatan,” ujarnya. Tapi, Indonesia bisa mengendalikan virus ini.
“Indonesia telah diakui sebagai salah satu dari 5 negara teratas di dunia dengan tingkat vaksinasi tertinggi, yaitu lebih dari 430 juta dosis vaksin,” ujar Airlangga.
Pandemi mengubah cara hidup masyarakat. Pembatasan mobilitas mempengaruhi berbagai aspek, dan berakibat pada disrupsi rantai pasok. Hingga terjadi penutupan sejumlah pusat perbelanjaan, pabrik dan fasilitas umum. Yang diikuti naiknya pengangguran dan kemiskinan, serta jatuhnya daya beli masyarakat.
Baca juga : Angkasa Pura I Layani 105 Reaktivasi dan Rute Penerbangan Baru
“Ini merupakan unprecendeted crisis. Tidak ada peta jalan atau panduan yang cukup tersedia mengatasinya,” katanya. Pemerintah Indonesia membentuk komite untuk mengintegrasikan dan menavigasi pemulihan kesehatan sekaligus ekonomi, yaitu KPC-PEN (Komisi Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional), dan dia pimpin. Hasilnya sangat baik. Kasus Covid turun sangat signifikan dan kondisi perekonomian kini rebound dengan pertumbuhan impresif.
Keberhasilan Indonesia telah mendapat pengakuan dunia internasional. “Untuk merespons krisis global, Sekretariat Jenderal PBB telah meminta Presiden Indonesia bersama 5 Kepala Negara dan Pemerintahan lainnya tergabung dalam the Champions Group of Global Crisis of Response Group (GCRG),” kata Airlangga. ”Saya percaya bahwa periode krisis adalah saat tepat melakukan reformasi struktural pada ekonomi domestik,” tegasnya.
Menko juga menceritakan proses UU Cipta Kerja atau Omnibus Law. Sebuah reformasi yang mempengaruhi lebih dari 70 undang-undang pada 11 klaster ekonomi, menyangkut pengaturan tenaga kerja, proses perizinan, dan persetujuan investasi.
Dunia, kata Airlangga, dihadapkan pada 3Cs yaitu Climate Change, Covid-19 dan Conflict. ASEAN diharapkan berperan penting dalam perekonomian global. “ASEAN harus tetap bersatu dalam menghadapi konflik internal dan tekanan eksternal serta melakukan reformasi yang diperlukan untuk menghilangkan semua hambatan bagi pertumbuhan ekonomi kawasan,” katanya.
Airlangga sempat ditanya tentang fase bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada 2025-2035, di saat jumlah usia produktif sebesar 191 juta jiwa. Kata dia, itu adalah periode sangat menentukan masa depan Indonesia. “Kesempatan itu hanya satu kali. Jika gagal memacu pertumbuhan ekonomi, di periode itu tak akan terulang lagi. Jadi harus lulus, agar menjadi negara maju,” katanya. Caranya, dengan transformasi, digitalisasi, juga memperhatikan sumber daya alam dan sumber daya manusia-nya.
Baca juga : Anies Masih Berpeluang Cawapres
Uniknya, ada juga pertanyaan terkait mie instan. Karena harganya di Singapura makin mahal, akibat konflik Rusia-Ukraina. Bagaimana di Indonesia? Sebab, seperti juga di Singapura, banyak sekali orang Indonesia suka mie instan. Airlangga menjawab, Indonesia mengimpor 11 juta ton gandum per tahun. Dan menghasilkan beras sebanyak 34 juta ton per tahun. Ini berarti hampir sepertiga dari orang Indonesia itu juga penyuka mie instan. Tapi, katanya, tak perlu kuatir, kalau ke Indonesia, harga mie instan stabil. Sebab, pasokan gandum tidak hanya dari Ukraina. Bisa dari negara lain.
Tentang Ibu Kota Negara. Bagian seriusnya, Airlangga memaparkan tentang kondisi Jakarta dan Pulau Jawa yang sudah padat, berat dan posisi air lautnya makin naik. Itu adalah rencana lama yang dicetuskan sejak zaman Bung Karno. Rencana pemindahan sudah disetujui mayoritas parlemen. Lalu, Airlangga bilang, ada satu alasan yang tak kalah penting. Indonesia punya tiga zona waktu. “Matahari terbit dari timur. Tapi, saat matahari di timur itu terbit, Jakarta masih tidur. Karena perbedaan waktu dua jam. Nah, makanya ibu kota pindah ke tengah (Kalimantan), agar saat matahari terbit, kita semua sudah bangun,” katanya. Hadirin tertawa mendengar jawaban itu.
Di kedua kampus ternama Singapura itu, ceramah Airlangga mendapat pujian dan tepuk tangan yang meriah. Ada peserta yang bilang, paparan Airlangga makin membuka pikiran dan pandangan yang positif tentang Indonesia. Bahkan, The Straits Time memuat foto utama Airlangga dengan dua berita berjudul: Food Security a key area of focus for Asean, G-20: Indonesian minister. Dan satu artikel lagi berjudul: Jakarta to raise crude target price to US 90 in 2023.
Sebelum pulang ke Ibu Kota, Airlangga memiliki sejumlah agenda pertemuan penting di Singapura. Yaitu pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Singapura dan Deputi Perdana Menteri/ Menteri Keuangan Singapura. Pertemuan itu memberikan dukungan untuk Indonesia dalam Presidensi G20 dan Keketuaan ASEAN 2023. [Ratna Susilowati]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya