Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kabar Gembira, Tak Ada Lagi Tes Mata Pelajaran Dalam Seleksi Masuk PTN, Ini Gantinya...

Rabu, 7 September 2022 10:27 WIB
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk PTN, yang ditayangkan melalui kanal YouTube Kemendikbud, Rabu (7/9). (Foto: Tangkapan layar)
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk PTN, yang ditayangkan melalui kanal YouTube Kemendikbud, Rabu (7/9). (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyoroti jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negara (PTN), yang selama ini menguji banyak materi dari banyak mata pelajaran.

Sehingga, mau tak mau,  peserta didik harus banyak menghafal. Sementara guru, kejar tayang menuntaskan materi dan kurang menekankan pemahaman.

Guru juga jadi lebih banyak menghabiskan waktu belajar untuk melatih peserta didik, dalam mengerjakan soal-soal latihan UTBK.

"Akibatnya, kualitas pembelajaran menurun. Dampak terbesar lainnya, banyaknya peserta didik yang merasa harus mengikuti bimbingan belajar. Ini tentu saja membuat peserta didik dari keluarga kurang mampu menjadi lebih sulit untuk masuk PTN," kata Nadiem dalam Merdeka Belajar Edisi 22 tentang Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yang ditayangkan kanal YouTube Kemendikbud, Rabu (7/9).

Padahal, seleksi masuk PTN semestinya tidak menurunkan kualitas pembelajaran pendidikan menengah.

Baca juga : Eks Dirut Perindo Klaim Tidak Ada Kerugian Negara Dalam Pengelolaan Dana

Bahkan, harus lebih inklusif dan adil untuk peserta didik dari keluarga kurang mampu.

Karena itu, seleksi nasional berdasarkan tes kini fokus pada kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Sesuai Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022.

"Tidak ada lagi tes mata pelajaran. Yang ada, hanya tes skolastik yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris," beber Nadiem.

Dia berharap, ini menjadi kabar gembira bagi para calon peserta SBMPTN.

"Karena tidak ada tes mata pelajaran, dan hanya ada satu tes yang tidak berhubungan dengan penghafalan materi. Hanya bergubungan dengan kemampuan bernalar, problem solving, dan potensi kognitif," jelas Nadiem.

Baca juga : Wisudawan Termuda Unisba Ini Lulus Fakultas Kedokteran Dalam Usia 20 Tahun 8 Bulan

"Literasi yang dimaksud dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, juga bukan teknik gramatika. Melainkan kemampuan memahami logika badan teks dalam soal. Benar-benar literasi yang secara mendalam. Sehingga, soal-soal dalam seleksi nasional PTN berdasarkan tes, akan menitikberatkan penalaran peserta didik. Bukan hafalan," imbuhnya  

Berikut contoh soal dalam seleksi nasional PTN berdasarkan tes, yang dipaparkan Nadiem dalam Merdeka Belajar Episode 22:

 

Contoh soal tes yang menguji kemampuan kognitif (Foto: Tangkapan layar)
Contoh soal tes yang menguji penalaran Matematika (Foto: Tangkapan layar)
Contoh soal tes yang menguji literasi Bahasa Indonesia (Foto: Tangkapan layar)
Contoh soal literasi Bahasa Inggris (Foto: Tangkapan layar)

Melalui perubahan ini, Nadiem berharap, skema seleksi bisa menjadi lebih adil. Setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk sukses pada jalur seleksi nasional berdasarkan tes.

"Peserta didik tidak tergantung pada bimbingan belajar untuk persiapan. Dan tak perlu khawatir karena harus menghafal konten. Orang tua pun tidak terbebani tanggungan finansial tambahan untuk bimbingan belajar," terang Nadiem.

Baca juga : Prof. Romli Tak Yakin Sambo Bakal Dihukum Mati, Ini Alasannya...

Sementara guru, akan lebih fokus pada pembelajaran yang bermakna, lebih holistik, dan berorientasi pada penalaran. Bukan hafalan.

"Guru juga menjadi percaya diri, bahwa pembelajaran sesuai kurikulum sudah cukup dalam menyiapkan peserta didik menghadapi seleksi masuk PTN," tandas Nadiem. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.