Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Ajak Generasi Milenial Terjun Ke Pertanian

Kamis, 6 Oktober 2022 11:32 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

 Sebelumnya 
Ia menambahkan bahan pangan yang selama ini diimpor harus disubtitusi. Misalnya, meningkatkan penanaman kedelai, singkong dan sorgum sebagai substitusi gandum. Peran pemuda mewujudkan hal ini sangat penting karena kunci peningkatan produksi adalah teknologi, yang ada pada pemuda.

"Disamping mekanisasi, peningkatan produksi dilakukan melalui teknologi IT. Sekarang semua bisa online. Selain itu, pemuda merupakan ahli tata Kelola. Hilirisasi produk sebelum masuk pasar, produk diolah dengan berbagai variasi, sehingga nilai tambah bisa lebih tinggi," ungkapnya.

Menurutnya peran pemuda mengarah pada zero waste, dengan menggunakan prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Setiap daerah harus mencukupi kebutuhan sendiri, dengan memanfaatkan semua potensi yang ada. Disinilah peran pemuda sebagai penggerak.

Bersamaan, Ketum DPP Pemuda Tani HKTI, Rina Saadah mengatakan status negara agraris, menjadi tantangan dan potensi bagi generasi muda.

Baca juga : Mentan Ajak Sri Sultan Kolaborasi Pengembangan Pertanian

Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi saat Indonesia butuh regenerasi petani, apalagi dnamika dunia saat ini, mendorong untuk berbenah masalah pangan.

"Jumlah penduduk yang bertambah, berpengaruh besar pada ketahanan pangan, baik aspek ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas. Peran generasi muda sangat dibutuhkan dalam inovasi, gagasan baru, serta akses pasar dan akses modal," jelasnya.

Ketua Pemuda Tani Sulsel, Rachmat Sasmito menyebutkan salah satu upaya untuk meningkatkan optimalisasi pendapatan petani agar bergeser dari kelas bawah menjadi kelas menengah adalah dengan melakukan usaha pertanian dengan sistem integrated farming/pertanian terpadu.

Pertanian terpadu lebih menekankan pada tatalaksana dengan memadukan komoditas (tunggal atau campuran spesies) tanaman dengan tanaman lainnya atau tanaman dengan hewan ternak pada suatu lahan atau sistem sehingga menghasilkan keutungan bagi petani,lingkungan dan konsumen.

Baca juga : Palsukan Penculikan Diri Sendiri Demi Balikan Ke Mantan

“Integrated farming ditujukan untuk memaksimalkan keuntungan agribisnis dan optimalisasi lahan karena integrated farming akan memilihara siklus yang dimanfaatkan dari masing-masing komoditas sehingga tercipta zero wasted," terangnya.

Rachmat menjelaskan, Sistem Integrated Farming dapat dilaksanakan dalam bentuk intensifikasi pekarangan, sistem pertanian surjan, pertanian-perikanan terpadu, pertanian peternakan terpadu dan pertanian-peternakan-perikanan terpadu.

Turut hadir Ketua Pemuda Tani Bali, Agung Wedha menuturkan dengan smart farming, Pemuda Tani Bali sudah mengedukasi ribuan anak muda yang terdampak di Bali untuk menjadi petani baru.

Dengan smart Farming, stigma petani panas, kotor dan miskin, dapat mematahkan stigma tersebut dan dengan smart farming banyak kegiatan buidaday yang dikontrol dari smartphone.

Baca juga : Sinar Mas Bangun Ekosistem Untuk Naikkan Kelas UMKM

"Kami super optimis, saat ini banyak negara yang mengalami inflasi tinggi karena kekurangan pangan. Selama pertanian kuat, negara akan baik-baik. Kita harus bangga menjadi petani, karena petanilah yang menjaga tatanan bangasa kita. Saat ini generasi muda tengah gemar melakukan inovasi di sektor agro," ujarnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.