Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Erick: Gerakan Musisi Dunia Untuk Perdamaian Siap Mengawali G-20
Rabu, 2 November 2022 09:08 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Forum G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada 15 dan 16 November 2022, akan diawali dengan gerakan antarkomunitas masyarakat dunia (people to people movement).
Yang antara lain dilakukan melalui gerakan antara musisi dunia yang tergabung dalam Music 20 (M-20).
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, gerakan people to people movement dalam forum G-20, memberi kesempatan masyarakat antarnegara terlibat aktif.
Baca juga : Sukur Pimpin Konsolidasi Banteng Kutai Untuk Pemenangan Pemilu 2024
Jika selama ini forum G-20 lekat dengan pertemuan antar elite pemerintahan sebuah negara, maka di forum G-20 Indonesia, pertemuan akan menjadi lebih inklusif. Dengan melibatkan beragam kelompok, yang salah satunya adalah musisi.
"Presiden Jokowi berpesan, agar G-20 ini tidak hanya menjadi acara kepala negara yang isunya politik. Masyarakat harus dilibatkan," ujar Erick dalam keterangannya, Selasa (1/11).
Mantan Presiden Inter Milan itu menjabarkan, Jokowi ingin masyarakat hadir melalui gerakan people to people.
"Nah, waktu kami berdiskusi sebagai orang yang senang musik, akhirnya kepikiran, kenapa tidak membuat event Music-20 atau M-20 dalam acara tersebut," imbuh Erick.
Dari tokoh musik seperti Tantowi Yahya, Chandra Darusman, dan Triawan Munaf, muncul ide agar mengumpulkan musisi dunia dalam M-20.
Baca juga : Gerakan Penanaman Kedelai Untuk Kemandirian Pangan
Musisi dunia itu akan membuat gerakan untuk menyuarakan isu, terkait perkembangan global terkini.
Dua isu utama yang akan disuarakan adalah terkait perdamaian dan lingkungan hidup.
Gerakan M-20 mengulang kesuksesan gerakan musisi era 1980-an, yang sempat meluncurkan project bertajuk 'We are the World'
"Kita tahu, musik itu sebuah pergerakan yang luar biasa. Kalau dulu, inspirasinya 'We are the World', terkait kelaparan. Sekarang, dengan situasi global seperti ini, ada kesepakatan musisi dunia, untuk membuat sebuah gelombang persatuan, lingkungan hidup, dan lain-lain," beber Erick.
Dia menekankan, M-20 adalah implementasi dari pesan Jokowi, yang ingin ajang G-20 benar-benar memberi pesan efektif bagi masyarakat dunia.
Baca juga : Lestari: Menangkan Persaingan Global, Perkuat Kemandirian Bangsa
Selain menjadi event para musisi, gerakan people to people movement juga menyasar gerakan tokoh agama dunia, yang tergabung dalam Religion 20 atau (R-20).
"Besok, juga ada R20 di Bali. Ini juga sama, bagaimana tokoh agama di seluruh dunia berbicara mengenai perdamaian. Inilah people to people movement, yang membedakan G20 di Indonesia, dengan yang lain," papar Erick. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya