Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PILM Universitas Hasanuddin

Literasi Dorong Kreativitas Penciptaan Barang dan Jasa

Jumat, 23 Desember 2022 19:04 WIB
Kegiatan PILM untuk Kesejahteraan yang digelar Perpusnas di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (23/12). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kegiatan PILM untuk Kesejahteraan yang digelar Perpusnas di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (23/12). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Literasi tidak ada di perpustakaan, melainkan pada setiap kepala individu untuk membantu menciptakan barang dan jasa. Literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi, serta dapat dipakai untuk memenangkan persaingan global.

Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, saat memberikan sambutan pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan yang digelar secara luring dan daring di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (23/12).

“Tidak ada cara lain untuk menemukan teknologi canggih selain membaca. Karena belum pernah saya tahu seorang pun di dunia ini yang bisa menginjeksikan teori dan praktik dari buku ke kepala manusia,” ucapnya.

Syarif lalu menjelaskan industri kelapa, yang menjadi salah satu andalan di Sulawesi Selatan. Kata Syarif Bando, ada 27 negara yang menggantungkan industrinya pada hasil produksi kelapa Indonesia. Dia menegaskan, bahwa seharusnya tidak ada pengangguran apabila masyarakat mampu mendapatkan informasi melalui bahan bacaan yang dibutuhkan.

Baca juga : Mendag Zulkifli Hasan Puji Muhammadiyah Konsisten di Jalan Tengah

“Tidak hanya air dan daging kelapa yang bisa diolah, namun juga tempurung hingga sabutnya menjadi bahan baku produk di negara-negara maju,” jelasnya.

Syarif Bando menekankan, mahasiswa sudah harus mengetahui bahwa dunia mengarah pada satu pintu, yakni produsen akan menjadi pemenang, sedangkan konsumen akan menjadi pecundang.

Hal tersebut mendapat tanggapan positif dari Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa. Dia menyampaikan, perpustakaan merupakan sebuah institusi yang sangat penting untuk senantiasa ditumbuhkan di tengah masyarakat. Baginya, tanpa literasi yang kuat dan baik, tidak akan ada negara maju, bermartabat, modern, sejahtera, dan bahagia.

“Perpustakaan fisik, digital, maupun keliling harus kita dekatkan kepada masyarakat agar tidak ada satu pun yang tertinggal,” tegas Jamal.

Baca juga : Permudah Saja PNS Pensiun Dini Massal

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Muhammad Ruslin, menyatakan bahwa membaca dapat membantu masyarakat mendapatkan keinginan untuk selalu berusaha mencari tahu. Hal tersebut mampu membimbing mereka dalam menciptakan suatu inovasi baru dan pada akhirnya melahirkan SDM unggul.

“Awalnya hanya sebagai masyarakat pembaca, lalu menjadi masyarakat pembelajar, kemudian menghasilkan masyarakat yang cerdas, inovatif, produktif, dan kompetitif. Pada akhirnya SDM Indonesia unggul dapat terbentuk,” tuturnya.

Pustakawan Utama Perpusnas, Deni Kurniadi, menambahkan bahwa literasi sebagai program dan kegiatan proyek nasional dalam RPJMN 2020-2024 menjadikan perpustakaan tidak hanya sebagai tempat bagi masyarakat untuk mencari informasi lewat koleksinya, melainkan sebagai pusat ilmu pengetahuan yang mampu mendorong penciptaan inovasi dan kreativitas.

“Selain itu, perpustakaan juga berperan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi berbasis literasi dan sebagai pusat kebudayaan dalam rangka pemajuan pelestarian kebudayaan,” ucapnya.

Baca juga : Universitas Esa Unggul Borong 4 Penghargaan Di Anugerah Diktiristek 2022

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR, Mitra Fakhruddin, berpendapat bahwa literasi penting untuk kemajuan generasi bangsa. Karena berdasarkan pengalaman pribadinya, perpustakaan mampu membantu masyarakat yang tidak berkesempatan menempuh pendidikan formal untuk dapat berhasil dalam menjalani hidup.

“Tidak ada kata terlambat untuk kita bisa belajar dengan baik dan meng-upgrade kualitas diri. Perpustakaan hari ini telah melahirkan banyak program yang tentu bisa menjadi fasilitas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat,” pungkasnya.

Kegiatan PILM untuk Kesejahteraan ini juga dirangkaikan dengan Peluncuran Kartu SAKTI UNHAS dan penyerahan bantuan satu unit Mobil Perpustakaan Keliling dari Perpusnas kepada Universitas Hasanuddin.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.