Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tercatat Paling Tinggi Alami Kecelakaan

Kemenhub Perketat Ramp Check Bus Wisata

Rabu, 26 Desember 2018 21:26 WIB
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi. (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka)
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi. (Foto: Khairizal Anwar/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengingatkan masyarakat agar berhati-hati, sebelum menyewa bus pariwisata. Sebab, riset kementerian itu menunjukkan, angka kecelakaan yang dialami bus pariwisata lebih tinggi dibandingkan bus reguler.

“Kenapa bus wisata lebih banyak mengalami kecelakaan? Itu karena berangkatnya dari pool ke tujuan wisata. Beda dengan bus reguler, yang bisa kami cek di terminal,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, saat menggelar jumpa pers di Gedung Kemenhub, Jakarta, Rabu (26/12).        

Baca juga : KPSN Minta Kapolri Turun Tangan

Budi menghimbau agar masyarakat bersikap kritis kepada operator jasa penyewaan bus. Tanyakan ke mereka, apakah supir memiliki SIM, hapal jalan menuju lokasi tujuan, apakah bus sudah mengikuti ramp check, dan lain-lainya.          

Untuk mengantisipasi kecelakaan, Kamis (27) besok, Kemenhub akan menyisir dan memeriksa kondisi bus pariwisata ke berbagai wilayah di Pulau Jawa, “Kami harus memastikan, bus pariwisata yang beroperasi layak jalan,” tegas Budi.

Baca juga : Jokowi Pastikan Waduk Ciawi & Sukamahi Kelar 2019

Selain untuk fungsi pengawasan, pemeriksaan kondisi bus pariwisata juga ditujukan untuk memperkuat faktor keselamatan. Kemenhub akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, untuk menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi bus pariwisata di berbagai tempat strategis seperti di tempat wisata. Tujuannya, agar pengemudi bus bisa beristirahat memanfaatkan waktu kosong saat menunggu rombongan wisata.

Budi mencatat, ada sekitar 59 ribu dari 420 ribu kendaraan yang keluar Jakarta pada libur Natal, dan belum kembali. Kendaraan tersebut kemungkinan baru kembali setelah tanggal 1 Januari 2019. “Makanya, arus balik libur Natal tidak terjadi kemacetan. Kita harap, libur tahun baru pun tidak macet,” pungkas Budi. [KPJ

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.