Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng LPDP, Kemenkes Kejar Target Krisis Dokter Spesialis

Selasa, 14 Februari 2023 18:02 WIB
Foto: Ilustrasi/Istimewa
Foto: Ilustrasi/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus melakukan terobosan mencetak dokter spesialis. Sebabnya, Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Akibatnya, terjadi antrean pasien yang panjang dan sulitnya akses terhadap dokter di seluruh daerah. 

Masalah ini harus segera diatasi, untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat dan mencapai Indonesia sehat. 

Untuk mempercepat produksi dokter spesialis, Kemenkes bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menambah kuota beasiswa tahun ini, untuk 1.600 peserta dari tahun lalu yang hanya 600.

Baca juga : Gandeng APJII, MettaDC Komit Genjot Kapasitas Infrastruktur Digital

“Kurangnya dokter spesialis itu nyata. Masyarakat hingga kini sulit mendapatkan akses ke dokter. Pemerintah ingin mempercepat produksi dokter spesialis, sehingga kekurangannya dapat segera diatasi. Salah satunya melalui pemberian beasiswa ini,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa (14/2). 

Budi mengatakan, beasiswa juga ditujukan untuk dokter, dokter gigi, subspesialis, fellowship dan SDM Kesehatan lainnya. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan Kemenkes drg. Arianti Anaya mengatakan, kekurangan dokter spesialis disebabkan kurangnya produksi, sehingga sulit dilakukan pemerataan ke seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia. 

Baca juga : RI Masih Kekurangan Dokter Spesialis, Pak

Kemenkes bersama LPDP juga terus berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis, yang semula 300 menjadi 600 tahun 2022. Pada 2023 menjadi 1.600, dan tahun 2024 akan disediakan 2.500 beasiswa untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri. 

Hal ini merupakan implementasi dari transformasi sistem kesehatan pilar kelima, yakni transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. 

"Adanya beasiswa pendidikan ini dapat mempercepat pemenuhan jumlah tenaga kesehatan. Khususnya dokter spesialis yang nantinya dapat tersebar merata di seluruh pelosok Tanah Air," jelasnya. 

Baca juga : Menkes Janji Penuhi Kebutuhan Dokter Spesialis di RSUD

Upaya transformasi SDM Kesehatan juga dilakukan dengan cara meningkatkan mutu tenaga kesehatan melalui Pendidikan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.